Boy lantas bercerita bahwa suatu ketika ia lagi ngegas mobil ini dengan kecepatan cukup tinggi, namun tiba-tiba tenaga mesin terasa seperti nahan.
Setelah dicek, ternyata penyebabnya akibat resonator bagian tengah tersumbat oleh serpihan katalis yang rontok.
Dan hingga dilakukan pengujian emisi kemarin, katalis atau catalytic converter-nya tersebut belum diganti. Makanya kadar HC-nya terukur tinggi.
Nah, karena penasaran, Om Boy coba melakukan treatment membersihkan tabung knalpot yang berisi katalis menggunakan chemical pembersih Swez Catalytic Direct Cleaner.
Baca Juga: Incar Mobil Irit BBM, Karimun Wagon R 2016 Bisa Dilirik, 1 Liter Bisa 20 KM?
Pengaplikasian cairan pembersih katalis seharga Rp 90 ribu ini cukup dengan menyemprotkannya ke dalam lubang dudukan O2 sensor yang sebelumnya dicabut.
Saat Swez Catalytic Direct Cleaner disemprotkan ke bagian bersarangnya catalytic converter, "Maka formula active-nya langsung bereaksi terhadap deposit carbon dan deposit sulfur," jelas Sumarno, Technical Support Swez.
Hal ini ditandai perubahan suhu tinggi catalytic cleaner menjadi suhu rendah, bahkan tampak bagian luar tabung catalytic converternya berembun dan seperti membeku.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR