Otomotifnet.com - Viral oknum Polisi Lalu Lintas berbuat arogan ke pemotor.
Oknum Polisi rompi hijau tersebut memaki-maki pemotor dengan kata-kata kasar serta mengancam mematahkan SIM korban.
Setelah ditelusuri, identitas oknum Polisi terkuak dan diketahui berpangkat Aipda.
Oknum polisi itu adalah Aipda Abdullah, anggota Satlantas Polres Jakarta Pusat.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan sudah menyampaikan permohonan maaf dan menyesali perbuatannya.
"Secara pribadi Abdullah tadi sudah menyampaikan permohonan maaf dan dia menyesali perbuatannya dan tentunya ini menjadi pembelajaran buat kami dan ini tidak lagi di lapangan," katanya, (15/9/23).
Kombes Latif juga telah menginstruksikan Aipda Abdullah untuk meminta maaf secara langsung ke pengendara motor yang dimaki-maki.
Dikatakan Kombes Latif, Aipda Abdullah akan mendatangi kediaman pengendara motor tersebut untuk meminta maaf secara langsung.
"Nanti Abdullah ke rumahnya (pengendara motor) untuk minta maaf," ujar Latif, (14/9/23)..
Namun, Kombes Latif tidak menjelaskan secara detail kapan rencana Aipda Abdullah akan mengunjungi rumah pengendara motor tersebut.
Latif Usman mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakata Pusat, sekitar pukul 07:30 WIB, (12/9/23).
Menurut Latif, insiden bermula saat Aipda Abdullah melihat seorang pengendara motor yang tidak disebutkan namanya mencoba menerobos lampu merah.
"Saat itu kejadiannya ada pelanggar yang dikatakan sudah menerobos lampu merah, tapi belum sampai kayaknya, sudah melewati garis stop. Makanya dihentikan oleh Abdullah ini," kata Kombes Latif, Kamis (14/9/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.
Hal tersebut menimbulkan perdebatan antara Aipda Abdullah dan pengendara motor tersebut, hingga oknum polisi itu mengeluarkan kata-kata kasar.
Ia pun menyebut anak buahnya itu khilaf melontarkan berbagai kata-kata kasar kepada pengendara motor tersebut.
Kombes Latif pun meminta maaf atas sikap arogan anak buahnya itu yang kini menjadi perhatian publik.
"Nah dalam perdebatan inilah istilahnya mungkin dari petugas kami, terus terang saja kami mohon maaf, khilaf, mengucapkan hal-hal yang memang tidak pantas," ujarnya.
"Ini tentunya kami sebagai pimpinan Ditlantas Polda Metro Jaya, saya mohon maaf sekali terhadap pelanggar tersebut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polisi memaki-maki seorang pengendara motor dengan kata-kata kasar dan ancam mematahkan SIM.
Video ini seperti diunggah akun TikTok @fenderlita, (13/9/23).
"Kurang ngajar dari tadi ni. Mana sini gua patahin (SIM). Monyet lo dari tadi lo," kata oknum Polisi tersebut dalam tayangan, (14/9/23).
"Mohon maaf sebelumnya saya tidak pernah benci polisi, baru kali ini ketemu polisi modelan begini. 11 detik yg mewakili. Suami berangkat kerja seperti biasa. Sekitar pukul 7.45 di lampu merah dekat kantornya diminta minggir oleh pak pol. Karena ngerasa gaada salah apa-apa akhirnya suami minggir. Pak pol tanya "sudah perpanjang stnk?" Suami jawab "sudah" (ternyata yg baru diperpanjang adalah stnk mobil, yg motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan sim & stnk. Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikitpun, nada bicaranya juga tidak meninggi. Kemudian pak pol arahkan motor untuk naik ke trotoar. Namun karena suami saya harus segera antar jualan (roti) ke pelanggan, jd suami saya minta izin untuk antar pesanannya sebentar dan nanti kembali lg (karena sudah dekat dengan lokasi pengantaran). Pak pol tidak menginzinkan dengan terus mengeluarkan kata-kata kasar. Entah dipikirnya suami saya mencari-cari alasan untuk kabur atau bagaimana. Namun pesanan roti memang harus sampai ke pelanggan jam 8 karena untuk acara di kantornya. Apakah mengayomi, melindungi dan melayani harus dengan berkata kasar bahkan memaki?? #kenatilang #kenatilangpolisi #polisi #polisiindonesia #polisikasar #polisibaik #polisiarogan #viral #polisiviral #fyp #fyp? ? original sound - Fenderlita Kasterina
Akun tersebut kemudian memberikan kronologi peristiwa itu.
Menyebut sang pengendara motor merupakan suaminya yang sedang terburu-buru harus mengantarkan pesanan roti ke pelanggan sekitar pukul 08.00 WIB.
"Suami berangkat kerja seperti biasa. Sekitar pukul 7.45 di lampu merah dekat kantornya diminta minggir oleh pak pol. Karena ngerasa gaada salah apa-apa akhirnya suami minggir. Pak pol tanya "sudah perpanjang stnk" Suami jawab "sudah" (ternyata yg diperpanjang adalah stnk mobil, yg motor belum)," tulis penjelasan.
"Pak pol minta suami saya serahkan sim & stnk. Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikitpun, nada bicaranya juga tidak meninggi.
Baca Juga: Keramahan Anggota Polisi Setipis Tisu, Ngomong Kasar dan Ngancem Patahkan SIM Segala
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR