Otomotifnet.com – Matik bongsor seperti Yamaha XMAX 250 dan Yamaha NMAX 155 Connected kini banyak digemari konsumen Indonesia, khususnya para pencinta touring.
Seperti diketahui, kedua motor keluaran Yamaha tersebut dikenal dengan kenyamanan berkendaranya.
Namun ternyata, tak hanya nyaman, dua matik bongsor tersebut juga tangguh untuk diajak berkendara di berbagai medan, mulai dari jalan beraspal, berlubang, hingga berpasir.
Untuk membuktikan ketangguhan dan kenyamanan matik kelas MAXI ini, Aant dan Dimas Popo dari tim redaksi Otomotifnet berinisiatif menantang Yamaha XMAX 250 dan Yamaha NMAX 155 menjelajah pegunungan Bromo di Malang, Jawa Timur.
Momen pembuktian itu diabadikan dalam video YouTube berjudul “Standar udah Enak..??? Ajak Turing Yamaha Nmax 155 dan Xmax 250 Connected, Jelajah Bromo”.
Sebelum melibas medan menanjak menuju Bromo, Aant dan Dimas memulai perjalanan mereka dengan berkeliling kota Malang terlebih dahulu.
Baca Juga: Touring ke Dataran Tinggi Pakai Yamaha NMAX dan XMAX Connected, Sabi Banget!
Sebelum pergi, keduanya sempat mendokumentasikan perbekalan yang mereka bawa. Aant mengendarai XMAX 250 Connected, sementara Dimas membawa Yamaha NMAX 155.
“Sebelum pergi, kita perlu mengecek kondisi aki dan mesin. Caranya, menggunakan aplikasi Y-Connect. Di aplikasi ini, terlihat kondisi mesin dan aki. Kalau sudah aman, baru kita berangkat,” ujar Aant.
Mengingat perjalanan menuju Bromo berkisar antara 1-2 jam perjalanan, keduanya tak lupa membawa perbekalan, seperti air minum dan peralatan pribadi.
Aant membawa jaket dan dua helm cadangan, sementara Dimas membawa satu helm cadangan dan tas kecil.
Berkat bagasi XMAX 250 dan NMAX 155 yang luas, perbekalan keduanya bisa disimpan di bagasi, sehingga keduanya tidak perlu repot membawa barang bawaan.
Sebagai informasi, XMAX 250 memiliki kapasitas bagasi 44,9 liter, sedangkan NMAX 155 memiliki kapasitas bagasi 25 liter.
“Enaknya pakai XMAX 250 dan NMAX 155 itu karena bagasinya luas, semua barang bisa masuk,” ujar Dimas.
Selama perjalanan, baik XMAX 250 dan NMAX 155 Connected tidak mengalami kendala berarti saat diajak berkendara melewati area tikungan maupun tanjakan. Hal ini dipaparkan keduanya saat rehat sejenak di tengah perjalanan.
“Kami sudah menempuh kurang lebih 35 km, masih setengah jalan (menuju Bromo). Tapi enggak terasa lelah. Malah, pakai NMAX ini terasa sat-set, apalagi di perkotaan Malang. Motor ini lincah dan gesit,” ungkap Dimas.
Impresi serupa juga diungkapkan Aant. Ia mengaku, perjalanan dengan XMAX 250 Connected terasa menyenangkan dan bebas hambatan. Apalagi, motor ini sudah dilengkapi dengan sistem navigasi yang menempel di bagian kokpit.
Sebagai informasi, panel instrumen XMAX 250 Connected terbagi menjadi dua bagian. Layar paling atas memuat info kecepatan, fuel meter, dan odometer.
Sedangkan di bagian bawah, terdapat layar berukuran 4,3 inci yang dapat digunakan sebagai penanda navigasi dan cuaca.
“Perjalanan juga lebih santai dan enggak takut nyasar. Untuk menghubungkan map dengan dashboard, pengguna hanya perlu menggunakan aplikasi Y-Connect dan Garmin Street Cross di ponsel,” ujar Aant.
Melanjutkan perjalanan, keduanya dibuat kagum akan performa XMAX 250 dan NMAX 155. Selama menjelajah jalan tikungan, NMAX 155 tetap terasa nyaman untuk dikendalikan. Saat melewati tanjakan, performa motor juga tetap stabil.
“Diajak belok-belok, NMAX 155 Connected tetap mudah dikendarai. Tenaganya juga tetap oke, bisa diajak ngebut meski santai,” jelas Dimas.
Performa XMAX 250 Connected juga diakui Aant sama menyenangkannya. Meski berbobot lebih berat dari NMAX 155 Connected, motor keluaran Yamaha ini tetap bisa mempertahankan keseimbangan di jalan yang berliku.
“Bobot motor ini terasa lebih berat. Tetapi diajak berkelok-kelok tetap oke, baik dari segi keseimbangan maupun tenaga, masih terasa mantap,” ungkap Aant.
Perjalanan menuju puncak Bromo juga diakui tidak mengalami kendala berarti oleh keduanya.
Pasalnya, baik XMAX 250 dan NMAX 155 Connected sudah dilengkapi dengan fitur traction control, sehingga motor dapat memantau dan mendeteksi perbedaan antara kecepatan roda depan dan belakang.
Apabila ada perbedaan yang signifikan, sistem akan mengintervensi dengan mengurangi tenaga mesin atau menerapkan pengereman pada roda yang kehilangan traksi.
Selain itu, fitur ini juga bisa dinyalakan dan dimatikan secara manual sesuai keinginan pengguna.
Untuk NMAX 155, fitur ini bisa dinonaktifkan melalui tombol di dekat tuas rem tangan kiri, sementara XMAX 250 dinonaktifkan melalui pengaturan setelan yang tersedia di menu dashboard.
“Traction Control ini bisa dimatikan apabila pengemudi ingin mencoba nge-drift di area berpasir. Contohnya, di Bromo ini,” ungkap Aant.
Puas menikmati suasana Bromo, keduanya memutuskan kembali ke Malang. Selama perjalanan, keduanya dibuat kagum dengan kemampuan Anti-Lock Brake System (ABS) yang mampu mempertahankan stabilitas kendaraan saat mengerem di jalanan menurun.
“Rem-nya pakem, jadi enak dipakai di jalan curam. Lampu LED di NMAX juga terang, kondisi jalan tetap terlihat jelas meski kami pulang cukup malam,” ungkap Dimas.
Bagi penggemar otomotif yang ingin melakukan trip serupa, baik Aant maupun Dimas merekomendasikan NMAX 155 dan XMAX 250 Connected sebagai teman berpetualang.
Sebab, kedua motor juga dilengkapi dengan legroom yang luas, sehingga kaki pengemudi tidak pegal meski duduk dalam waktu lama.
“Jok kedua motor juga empuk, ruang kali luas, khusus untuk XMAX 250 Connected, motor ini dilengkapi windshield, sehingga tubuh tidak langsung terpapar angin,” pungkas Aant.
Editor | : | Sheila Respati |