Yakni meliputi peningkatan portofolio produk, dan penyempurnaan layanan purna jual, termasuk memaksimalkan pabrik Isuzu di Karawang.
“Kami juga akan memperbesar ekosistem dan stakeholder, sampai memperkuat pilar-pilar bisnis PT IAMI,” beber Yusak.
Tak main-main, IAMI bakal melakukan pengembangan utilitas pabrik menjadi 75% untuk memenuhi permintaan pasar. Termasuk meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
TKDN berupa komponen lokal tersebut akan disematkan di semua lini produk Isuzu Indonesia. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan efisiensi dan efektifitas yang maksimal.
Langkah tersebut juga sudah mempertimbangkan proyeksi pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai lebih dari 5 persen di tahun 2024.
Baca Juga: Isuzu Bongkar Strategi, Pede Banget 5 Tahun Ke Depan Kuasai Pasar Kendaraan Niaga
Proyeksi ini sangat positif bagi Bangsa Indonesia karena pertumbuhan yang akan dialami oleh Indonesia jauh di atas pertumbuhan ekonomi global, yang diperkirakan hanya terjadi 2,9 persen.
Kemudian tahun 2024 yang kental suasana politik, juga berpotensi menjadi tantangan sekaligus peluang yang akan dimanfaatkan IAMI.
Tujuannya guna meningkatkan pertumbuhan bertepatan dengan momen 50 Tahun Isuzu di Indonesia.
“Peningkatan perputaran uang yang diperkirakan tembus di Rp 179 triliun sanggup mendorong pertumbuhan di sektor retail, tekstil, dan logistik,”
“Dimana seluruhnya ini membutuhkan kendaraan niaga sebagai bagian dari bisnisnya,” ungkap pria ramah ini.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR