Adapun Kodir membuka jasa parkir motor untuk para pengguna kereta api yang naik dari Stasiun Cakung.
Setiap harinya, warga asli Betawi itu mendapat penghasilan tidak kurang dari Rp 1 juta dari 150 motor yang terparkir di rumahnya.
"Per motor kami beri tarif Rp 5.000. Dari pukull 05.00 WIB, sampai pukul 00.00 WIB. Semuanya, kami jaga. Sampai kereta terakhir jam 12.15 WIB. Kalau menginap, itu Rp 15.000," kata Kodir.
"150 motor sehari. Jadi total kotornya itu bisa Rp 1 juta, tidak kurang," lanjutnya.
Awalnya, rumah dan halaman yang dijadikan Kodir sebagai lahan parkir adalah milik ayahnya yang bernama Pak Haji.
Namun, rumah dan halaman itu kini sudah dibagikan oleh Pak Haji ke anak-anaknya.
"Jadi ini rumah Bapak. Dulu dibagi per anak satu petak (kontrakan). Tapi karena sudah pada nikah, keluar, ada yang tinggal di Cibinong, jadi ini tinggal saya yang kelola," ujarnya.
Kodir memastikan jasa parkir di lahan miliknya aman dan tak pernah terjadi kehilangan.
Setiap harinya, ia dibantu oleh seorang asisten yang bertugas untuk menjaga motor per giliran.
"Yang penting jangan kunci stang. Jadi mudah diatur. Yang penting kami pastikan aman. Alhamdulillah sejauh ini enggak pernah terjadi kehilangan. Paling helm tertukar," pungkasnya.
Baca Juga: Syok Parkir Motor di Lapangan Ini, Disodori Karcis Dengan Tarif Selangit
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR