Otomotifnet.com - Bus pariwisata PO Saestu Trans alami kecelakaan maut.
Gelimpang di Bukit Bego, perbatasan Girirejo dan Mangunan, Bantul, Yogyakarta sekitar pukul 13:41 WIB, (8/2/24).
Mengenai kronologi dan penyebabnya terungkap dari beberapa keterangan warga dan penumpang.
Bermula saat bus membawa rombongan wisatawan hendak pergi ke Pantai Parangtritis seusai berwisata ke Puncak Becici.
Bus awalnya melaju normal. Namun saat memasuki jalur menurun di Bukit Bego, bus diduga mengalami rem blong.
Bus kemudian hilang kendali hingga akhirnya terguling di sisi kiri jalan.
Satu penumpang bus tewas dalam kecelakaan itu setelah tergencet bodi bus.
"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB," kata salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Edo dilansir dari TribunJogja.com.
Sementara Ditlantas Polda DIY sudah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP), (9/2/24).
Olah TKP dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta.
Dalam olah TKP tersebut, kepolisian menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab kecelakaan tunggal yang merenggut 3 korban jiwa tersebut.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta mengatakan, berdasar analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem blong saat melewati jalanan menurun.
"Kendaraan dari atas, posisi jalan memang menurun. Dari atas, satu kilometer (dari tempat kejadian perkara) sudah ada tanda-tanda kendaraan posisi normal," terangnya.
"Tahu-tahu, begitu turun (dekat tempat kejadian perkara) itu kendaraan blank semua. Itu pengakuan dari sopir," ucapnya ke awak media saat olah TPKP di Jalan Imogiri-Manggunan, (9/2/24).
Dari hasil analisis sementara, kala itu, bus Saestu Trans nopol E 7607 V dalam posisi off atau tidak ada gerakan sama sekali untuk pengereman, baik dari handrem maupun rem kaki.
"Jadi, gigi kosong. Boleh dikatakan rem blong," tuturnya.
Setelah bus mengalami rem blong, sopir langsung membanting setir ke kiri hingga oleng tidak terkendali.
Bus akhirnya berhenti setelah terguling di tengah jalan.
"Setelah berhenti, (bus dan penumpang) dievakuasi. Kondisi bus normal kembali, rem dan handrem berfungsi kembali setelah terguling," beber Sugiyanta.
Penanganan kasus kecelakaan tunggal bus rombongan wisatawan asal Sukoharjo ini ditangani langsung oleh Ditlantas Polda DIY dan Polres Bantul.
"Kami membawa alat TAA untuk memastikan apakah ini (laka bus Saestu Trans itu) kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan," jelas dia.
"Saya sempat bertanya dengan sopir. KIRnya memang mati, tapi untuk kendaraan, STNK bayar. Jadi akan kami dalami lagi. Harusnya seimbang antara KIR dan STNK (harusnya KIR dan STNK tidak ada yang kedaluarsa). Ini kendaraan dari Karanganyar," imbuhnya.
Terkait status sopir bus Saestu Trans yang terguling tersebut, Sugiyanta menyebut sampai saat ini masih berstatus sebagai saksi.
"Sementara 24 jam kami anggap saksi, karena nanti menunggu penentuan berikutnya. Saat ini, sopir dan kenek diamankan di Polres Bantul," tutup dia.
Dijelaskannya, akibat kejadian ini 3 orang meninggal dunia, dan satu orang masih kritis yakni bayi usia 1,5 tahun, dan dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Menukil Kompas.com, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan nama korban meninggal dunia yakni:
1. Heru sarjono, laki-laki usia 40 tahun. Alamat: Semanggi Pasar Kliwon. Kini di RSUD Panembahan Senopati Bantul
2. Aisyah, Perempuan berusia 25 tahun. Alamat: Kesengo RT 02 RW 02, Tegalmade, Mojolaban Sukoharjo. Kini di RSUD Panembahan Senopati Bantul
3. Sriwati, Perempuan, berusia 57 tahun, Alamat: Kesengo RT 02 RW 02, Tegalmade Mojolaban Sukoharjo. Kini di RSUD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Baca Juga: Tragedi Bukit Bego Imogiri, Bodi Bus Pariwisata Terbelah, 13 Orang Meregang Nyawa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR