Otomotifnet.com - Tragedi bus PO Saestu Trans di Bukit Bego, Bantul, Yogyakarta menyita perhatian banyak pihak.
Pemkab Bantul pun meninjau rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Hal ini disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
"Dinas Perhubungan setempat sudah melakukan pemasangan rambu-rambu di sana (Jalan Imogiri-Manggunan) semakin banyak. Tentu itu akan kami evaluasi kembali, kenapa kecelakaan ini terjadi," ucapnya kepada awak media dilansir dari TribunJogja.com.
Sebab di dekat TKP bus PO Saestu Trans tersebut, pada tahun lalu ada insiden kecelakaan yang serupa.
Disampaikannya, pihak KNKT telah melakukan uji jalan di Jalan Imogiri-Mangunan.
Kemudian, diberikan sejumlah rekomendasi yang rencananya ditinjau oleh Pemkab Bantul untuk dilakukan tindak lanjut.
"Karena itu kan jalan tingkat provinsi, jadi akan kami sampaikan kepada dinas perhubungan dan dinas pekerjaan umum provinsi agar rekomendasi dari KNKT. Karena ada beberapa item yang musti kami perhatikan dan laksanakan," urainya.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan, kecelakaan bus PO Saestu Trans nopol E 7607 V itu berawal saat bergerak dari arah timur (atas) ke barat (turun).
"Menjelang sampai di tempat kejadian perkara, sopir bus itu banting setir ke kanan kemudian bus itu jatuh ke sebelah kiri dan terseret ke bawah, sehingga terjadilah laka lantas," beber Jeffry.
Adapun penyebab laka tersebut, hingga saat ini masih terus didalami oleh jajaran Polres setempat.
"Karena masih menunggu keterangan dari sopir maupun penumpang. Kami mengutamakan penanganan medis terlebih dahulu," tutur Jeffry.
Pihak-pihak yang terlibat dari kecelakaan lalu lintas itu pun sudah dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan bus yang terlibat kecelakaan lalu lintas tunggal itu dibawa ke Polres Bantul untuk dilakukan observasi.
Baca Juga: Kronologi dan Sebab Bus Pariwisata Gelimpang di Bukit Bego Bantul, Cabut 3 Nyawa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR