Otomotifnet.com - Di luar nalar, ternyata top speed LCGC Daihatsu Ayla 1.2 bisa berlari hingga 180 km/jam.
Kala itu, kejadian ini cukup mencengangkan pemilik Ayla dan Agya, karena dalam kondisi standar bisa 160 km/jam aja sudah istimewa banget!
Rahasia Daihatsu Ayla bisa berlari hingga 180 km/jam dibongkar oleh sang pemilik, yaitu Bachtiar Afandi.
Seperti yang dijelaskan dari ulasan di Tabloid Otomotif edisi 11-XXX tahun 2020.
Dirinya menerangkan kalau kondisi mesin masih standar, bahkan bahan bakar yang digunakan oleh Ayla saat itu hanya Premium.
“Bahan bakarnya aja gue cuma pakai Premium. Anjuran pabrik kan minimal bensin oktan 92,” aku punggawa bengkel motor Afandi Motor Sport (AfMoS) di Kawasan Kebayoran Lama, Jaksel.
Tim Otomotif sempat jajal Ayla bertransmisi manual 5-percepatan milik Afandi ini, dibuat takjub saat coba start di rpm 2.000-an.
Citt..citt.. ban depan langsung berdecit lantaran mesin begitu kuat memutar roda.
Padahal mobil ini terisi 2 penumpang bertubuh gede, plus bagasi belakang ada beberapa peranti audio.
Ditambah jarak tempuh LCGC jebolan 2017 ini sudah mencapai angka 87 ribu kilometer.
“Mobil ini juga tadinya gue pakai buat taksi online, hehehe..,” kekeh pria kelahiran 1975 ini.
Hemm.. pasti ada rahasia dibalik performanya yang tak lazim itu.
“Ada lah beberapa modifikasi, tapi sama sekali tanpa oprek ya,” beber Afandi.
Mulai dari sistem breather-nya, “Gue pasang alat pemanas sistem breather buatan orang Solo, nama alatnya BB4G,” tukasnya.
Alat ini kata Afandi berfungsi memanaskan uap oli yang keluar ruang kepala silinder, agar butiran oli berubah jadi lebih halus.
Lalu pada slang dari cylinder head menuju alat BB4G ini, diby pass lagi dengan sebuah slang dari tabung breather bahan bakar yang ada ruang mesin.
“Tujuannya agar uap bensin menyatu dengan uang oli, kemudian dipanaskan di alat BBG4, lalu dimasukkan ke dalam saluran udara menuju throttle body (TB), untuk diisap masuk ke dalam ruang bakar,” terang Afandi.
Tak hanya itu, filter udaranya juga sudah diganti pakai keluaran Apex.
“Filter ini gak ada material aluminiumnya, karena sifatnya bikin udara jadi panas. Padahal performa mesin akan lebih bagus bila udara yang masuk dingin,” jelasnya lagi.
Lalu pada lubang menuju ke TB di dalam boks filter udara, pasangi corong dengan ukuran tertentu, agar masuknya udara ke TB lebih fokus dan deras.
“Terus di pipa karet yang menuju TB gue pasang lagi pipa cyclone hasi riset gue, ini agar ada efek turbulensi,” imbuh Afandi.
Masih belum puas, Afandi juga memasang kabel koil racikan khusus yang ia labeli AfMoS Performance.
Ditambah lagi dengan memasang 3 buah grounding wire, yang menghubungkan terminal negatif aki ke massa di throttle body, altenator dan mesin.
“Tujuannya agar kerja TB lebih responsif, beban putaran altenator berkurang dan kebutuhan massa pada komponen kelistrikan di mesin bisa terpenuhi dengan baik,” ujarnya panjang lebar.
Ia juga menambahkan booster aki dan pasang Air Injection (AI) system hasil racikannya.
“Fungsi AI untuk menambah udara dingin ke dalam saluran breather, yang dikontrol oleh valve,’ jelas Afandi lagi.
Sebagai pamungkas, header knalpot bawaan ditanggalkan, lalu diganti pakai hasil custom dari Budi Knalpot di Permata Hijau, dengan diameter pipa pakai ukuran 26 mm.
“Dari header ke belakang tetap pakai standarnya Ayla, soalnya gue ingin mobil ini tetap terlihat standar dari luar,” ucapnya.
O iya, agar laju mobil tetap stabil di kecepatan tinggi maupun saat dipakai manuver, Afandi memasang spring buffer di keempat per soknya.
“Bannya juga ganti pakai Bridgestone Turanza biar lebih pede dan nyaman ngegas mobil ini,” tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR