Proses pembakaran diladeni 2 buah busi yang memercik secara sekuensial.
Percikan busi pertama dilanjutkan dengan busi kedua (diatur oleh komputer), sehingga nyala busi lebih lama.
Efek nya bisa langsung dirasakan dari laju mobil.
Saat injakan kaki kanan di pedal gas dikurangi, mobil masih meluncur mulus beberapa saat seakan putaran mesin tak berkurang.
Penyebabnya akibat sisa campuran bensin-udara yang masih belum terbakar usai percikan busi pertama, terbakar tuntas saat percikan kedua.
Pembakaran sempurna dan mampu menghasilkan emisi gas buang lebih bersih.
Bukan berarti mesin ini tak punya kelemahan.
Dibanding rival sedan 1.500 lainnya (baleno Next-G dan Toyota Vios), Honda New City punya tenaga mesin paling kecil (87 dk).
Soal yang satu ini tentu sangat relatif, toh sedan ini bukan buat balapan.
Kelemahan tadi terbayar dengan performa transmisi otomatisnya.
Perpindahan gigi nyaris tak terasa berkat teknologi CVT (Continously Variable Transmission).
Pengoperasiannya bisa dilakukan melalui tombol di setir sampai 7 tingkal percepatan.
Rasionya cukup rapat, mirip transmisi manual dengan close ratio.
Honda New City ini lebih cocok buat kalangan muda yang energik sekaligus ingin selalu tampil trendi.
Pas buat dipakai sebagai mobil harian dalam kota yang macet.
Baca Juga: Inilah Fitur-fitur Yang Ada di Toyota Avanza Veloz 1.5 2011-2014
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR