Otomotifnet.com - Ada banyak pengalaman pahit yang dialami para pelaku usaha rental mobil.
Seperti diceritakan Ramadani (24), pemilik PT Bisa Rental Indonesia di Jl Asmara, Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara.
Mobilnya pernah disewa bandar narkoba hingga nebus ke Polisi Rp 50 juta.
Ia menceritakan, banyak lika-liku yang dihadapi saat menjalankan usaha tersebut.
Utamanya, ketika mendapati pelanggan nakal yang justru menggunakan mobil rental untuk melakukan tindak kejahatan.
Ramadani pernah mendapat pengalaman, pada Maret 2024, dua mobil rental miliknya digunakan untuk membawa narkoba.
Padahal, saat itu, penyewa yang merupakan temannya, mengaku berencana untuk pergi bersama keluarga ke Pekanbaru, Riau.
"Sialnya, beberapa hari setelah itu, ada polisi menelepon. Dibilang, mobil rental itu dipakai kawan saya untuk membawa narkoba jenis sabu dan ekstasi dari Pekanbaru menuju Medan," kata Ramadani saat dihubungi, (11/6/24) melansir Kompas.com.
"Untuk menyelesaikan itu, terpaksa lah saya ke sana. Habislah sekitar Rp 50 juta dan mobil itu sempat ditahan selama tiga bulan. Rugi banyak lah jadinya," bebernya.
Pengalaman lainnya juga diceritakan Muhammad Mas'ud Silalahi.
Mas’ud membuka usaha rental dengan nama CV Seliweran Nusantara Group di Jalan Gaharu, Kota Medan.
Pria yang membuka bisnis rental sejak 2022 ini, mengaku mobilnya pernah digadaikan penyewa yang merupakan seorang calon anggota legislatif DPRD Kota Medan berinisial SS.
SS awalnya mengaku menyewa dua mobil milik Mas'ud untuk operasional selama Pileg 2024.
Namun, SS tak lagi dapat dihubungi setelah masa rental yang telah disepakati berakhir.
Pencarian melalui alat GPS yang dipasang di mobil pun dilakukan.
Hasilnya, didapati dua unit mobil Mas'ud berada di Kota Binjai.
"Nah, sebetulnya yang paling berisiko ini saat kami melakukan eksekusi atau mengambil mobil yang dilarikan atau digadaikan customer. Kayak kasus SS ini lah," ucapnya.
"Sewaktu kami mau ambil mobil yang ditaruh di Kota Binjai, terpaksa harus bergesekan dengan preman dari organisasi kepemudaan," ujar Mas’ud saat dihubungi melalui telepon.
"Kami sampai diancam dan diusir dari lokasi. Mereka bilang si SS ini minjam uang ke salah seorang ketua OKP (organisasi kemasyarakatan pemuda) dan menggadaikan dua mobil itu," tuturnya.
"Jadi, mereka minta uang mulai dari angka Rp 120 juta untuk melepas mobil tersebut. Ya, saya menolak," tambahnya.
Akhirnya, Mas'ud membuat laporan ke Polrestabes Medan agar mobil bisa ditarik.
Namun, untuk mengurus persoalan itu, dia harus menghabiskan uang puluhan juta rupiah.
Beruntung, mobilnya berhasil diambil kembali.
Ramadani juga memberikan pandangannya terhadap kasus Burhanis, yang disebut bos rental mobil tewas diamuk warga desa Sumbesoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah karena dituduh maling.
Saat itu, BH hendak mengambil Honda Mobilio yang hilang dan ditemukan di Pati, Jawa Tengah.
Dia menyebut kasus tersebut menjadi perbincangan di kalangan pemilik rental mobil di Medan.
Menurutnya, peristiwa itu dapat menjadi pelajaran penting, agar pemilik rental wajib melakukan pendekatan ke masyarakat sekitar saat ingin mengeksekusi atau mengambil mobil yang dilarikan atau digadaikan oleh penyewa.
"Terkait peristiwa di Jateng itu kan, bos rentalnya dianiaya karena dikira maling. Dari kasus itu, kita belajar, sebelum mengeksekusi mobil yang hilang, seharusnya melakukan pendekatan dulu ke kepala lingkungan, tetangga, serta lainnya," imbau Ramadani.
"Ya, kita perlihatkan surat-surat yang menandakan bahwa mobil itu milik kita," ucap Ramadani.
Ramadani juga mengaku, atas peristiwa itu, dia lebih selektif dalam memilih pelanggan.
Ia memprioritaskan melayani orang yang benar-benar dikenal untuk meminimalisasi potensi mobilnya dilarikan.
Sementara, Mas'ud, mengatakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi agar mobil rental tidak hilang.
Pertama, setiap calon penyewa mobil harus memberikan alamat dan identitas yang jelas, seperti KTP, SIM atau bahkan Kartu Keluarga (KK).
Kedua, setiap penyewa melakukan pembayaran langsung di awal serta jaminan berupa satu unit motor.
Ketiga, memasang GPS di mobil rental agar dapat dilacak.
"Ya, paling itu yang dapat dilakukan sejauh ini," kata Mas'ud.
Baca Juga: Biar Paham, Modus Kejahatan Ini Rawan Terjadi di Bisnis Rental Mobil
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR