Otomotifnet.com - Mobil dengan DNA 4x4, pada sesi tes ini tak seru kalau tidak kami jajal langsung di trek off-road.
Mengambil tempat di kawasan Pagedangan BSD Tangsel, kami coba “siksa” mobil ini di arena off-road.
Bisa dibilang teknologi 4x4–nya dari BAIC BJ-40 Plus ini cukup mumpuni.
Jip 4X4 dengan sasis tangga (ladder frame) ini hadir dengan pengaturan elektronik transfer case dan juga center differential lock dari Borg Wagner.
Oke langsung kita coba, pertama-tama kami aktifkan mode 4H, ada dua cara mengaktifkannya dengan cara memposisikan transmisi di N terlebih dulu baru aktifkan tombol 4H.
Lalu satu lagi dengan cara sambil berkendara dengan kecepatan di bawah 30 km/jam langsung putar kenop yang ada ditengah dasbor.
Pada posisi 4H ini kami posisikan BJ-40 Plus melewati jalur tali air, selain merasakan mobil merayap dengan baik di jalur undakan tanah dengan sudut kemiringan.
Pada posisi ini sekaligus merasakan artikulasi suspensi yang cukup panjang.
Selanjutnya kami coba di sudut kemiringan lebih ekstrem ketika ada salah satu ban yang ngangkat dan tidak napak tanah.
Dengan travel yang masih tinggi dan 3 roda masih mendapatkan traksi, mobil tetap melaju dengan aman.
Oiya saat melaju di trek ini kami sudah memposisikan ke 4L yang caranya hanya bisa saat mobil berhenti dan pada posisi transmisi N.
Setelah aktif pada posisi 4L, akan terasa rasio girnya jadi low, posisi mobil berjalan layaknya kura-kura.
Masih sama ketika melaju di trek kemiringan tadi karena tenaga mesin ke empat roda masih cukup, walau salah satu roda tidak mendapatkan traksi, mobil tetap melaju dengan tambahan injakan pedal gas dalam.
Jalur selanjutnya langsung saja kami gas menyusuri jalur air. Woww.. BJ-40 ini bisa melewati dengan mudah.
Walaupun masih dengan menggunakan ban HT, namun dengan catatan jangan terlalu ekstrem yaa jalur airnya hehe.
Oke juga BAIC BJ-40 Plus di trek off-road.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR