5. Perpindahan dari posisi D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas.
Nah, bila dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis konvensional dapat berakibat kerusakan internal maupun external transmisi.
Di dalam, kerusakan yang terjadi pada planetary gear dan one way clutch.
Sementara komponen di luar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan.
6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
Kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi di jalan menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1.
Tapi sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja.
Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab beban kopling semakin berat. Apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis konvensional.
Di mana masih menggunakan katup membuat performa komponen per di balik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih.
Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan pengantian komponen.
Perhatian!
Selain perilaku dalam hal pengoperasian, pemilik mobil pun perlu mengetahui beberapa hal di bawah ini: