Kupas Detail Modifikasi Suzuki Satria F150 Injeksi Pakai Turbo!

Kamis, 14 Juli 2016 | 21:41 WIB

Jakarta - Kelly Nugroho merupakan pemilik dealer Suzuki Aria Putra di Ciputat, Tangsel. Hobinya oprek mesin, salah satu hasilnya All New Satria F150 turbo ini. “Satria injeksi pertama pakai turbo nih,” ujarnya bangga.

“Riset pasang turbo di Satria sebenarnya sudah lama, diawali ketika masih yang karburator, namun terkendala kinerja karburator yang jebol saat kena boost, karena beda prinsip kerja vakum dan tekan. Nah saat keluar yang injeksi, pas banget makanya langsung diteruskan dan berhasil,” imbuhnya.

 

Menurut pria berambut ikal ini, turbo yang digunakan lansiran IHI, jika dicek kodenya VZ21. “Turbo untuk mesin kecil, sekitar 140 sampai 220 cc,” lanjutnya yang mengaku habis sekitar Rp 30 juta untuk pemasangan rumah keong ini.

Untuk memasang rumah keong, perlu piping custom. Dari exhaust dibikin pipa sekitar 2 cm, kemudian langsung masuk ke turbo.

Keluarnya ke sisi kanan motor, tepat selepas turbo ada 2 pipa, di salah satunya tertanan O2 sensor bawaan motor. Kemudian tersambung pada knalpot bersilencer Two Brothers.

Turbo berkode VZ21, memang didesain untuk mesin kecil

Yang lebih rumit tentu yang diturbin satunya, yang untuk menyedot dan memampatkan udara. Pertama bikin pipa yang tersambung dengan filter Uni, yang diletakkan pas di atas bak magnet.

Kemudian Kelly bikin piping dari turbo menuju throttle body, dilewatkan sisi kiri mesin menembus belakang menggusur boks udara. Harus diakui piping-nya rapi banget!

Kerumitan lain ada di sektor pelumasan dan pendinginan. Untuk pelumasan, oli diambilkan jalur dari sisi kiri filter oli, kemudian masuk ke turbo, setelah itu masuk ke crank case lewat lubang yang dibikin di kiri bawah dekat nomor mesin.

Sedang untuk pendinginan pakai air, dibikinkan cabang dari saluran yang ke radiator dekat blok. Menurut Kelly, jeroan mesin Satria injeksi ini dalam kondisi standar, seperti rasio kompresi tetap 11,5:1, injektor dan throttle body juga masih bawaan pabrik. Enggak heran jika boost tak dipatok tinggi.

“Jika untuk main di sirkuit, mungkin nanti berani boost 1 bar, tapi untuk show off cukup 0,2 bar saja,” ujarnya.

Melihatnya cukup longok boost meter Auto Gauge yang nempel di dekat spidometer. Pengaturan tekanan udara ke mesin, telah terpasang electronic boost controller Shadow yang nempel di depan kontak.

Blow off valve HKS, sumber suara cuusss...

Tugasnya membocorkan tekanan berlebih dari turbo sebelum masuk throttle body, lalu dibuang lewat blow off valve HKS. Ketika digeber terdengar suara cuit cuuuss... Merdu banget!

Satu lagi yang terpasang turbo timer Fizz 907, tentu agar turbo awet. Ketika kontak off mesin enggak langsung mati, akan menyala langsam sesuai angka yang dipatok. Kelly mengeset 1 menit.  Alat ini disimpan di bagasi depan jok.

Dengan turbo, maka butuh suplai bensin yang lebih banyak dan timing dimundurkan, karena udara yang masuk lebih banyak dibanding mesin N/A. Untuk mengaturnya terpasang piggyback Juice Box Pro, yang disimpan di bawah jok.

Berapa tenaga yang dihasilkan?

Sayangnya belum diukur. Tunggu saja ya, karena akan dites bareng OTOMOTIF! Kalau penasaran mau melihat wujudnya langsung, sambangi saja stand Suzuki di Jakarta Fair Kemayoran 2016 sampai tanggal 17 Juli. Cuit cuuusss....(otomotifnet.com / Aant)

Plus: Pemasangan turbo sangat rapi dan bekerja dengan baik
Minus: Biaya pemasangan cukup mahal 

Data Modifikasi:
Turbo: IHI VZ21
Blow off valve: HKS
Turbo timer: Fizz 907
Boost controller: Shadow
Boost meter: Auto Gauge
Piggyback: Juice Box Prov
Piping: Custom
Knalpot: Two Brothers R375
Filter: Uni
Handel rem: KTC
Gas spontan: Cycle Pirates
Steering damper: Hyper Pro
Footstep: Yoshimura
Ban: FDR 90/80-17
Suzuki Aria Putra: 0821-3453-6666/021-7419243