Juara Dunia Empat Kali Itu Akhirnya Mundur

toncil - Jumat, 23 September 2016 | 11:35 WIB

(toncil - )

Tiongkok – Juara dunia world touring car championship (WTCC), Yvan Muller mengumumkan akan mengundurkan diri (22/9). Pengunduran diri tersebut akan mulai berlaku setelah WTCC seri 10 yang diselenggarakan di Zhuhai, Tiongkok (24-25/9). 

Pengunduran diri ini setelah Muller berkompetisi di WTCC selama 11 tahun. Dalam tahap tersebut meraih 4 kali juara dunia (2008, 2010, 2011 dan 2013), 29 kali pole position, 48 kali kemenangan, 125 podium dan 38 mencatat rekor lap tercepat. 

“Saya yakin bukan karena umur yang jadi faktor utama untuk mengakhiri karir. Ini lebih kepada dorongan dan motivasi saja. Dengan semua test, simulator, latihan fisik dan lainnya, tentu butuh seorang professional. Saya dulu seperti itu, tapi saat ini sudah mulai tidak,” jelasnya kepada Crash.net. 

Muller sendiri mengaku kalau sudah kehilangan dorongan dan motivasi untuk terus berada di kancah WTCC. Bukan karena performa mobil Citroen yang menurun atau tak bagus. 

Pembalap asal Perancis ini berada di tim Citroen Racing sudah tiga musim kompetisi. 

“Cukup banyak yang didapat. Saya sangat senang berada di tim ini meski tak pernah berpikir akan meraih juara dunia di tim ini. Tapi saya sangat bangga karena turut mengembangan manajemen, program dan mobil balap itu sendiri,” ungkapnya. 

Sejak Citroen masuk ke WTCC, Muller memang langsung berada didalamnya. Ada banyak masukan dan pengembangan hasil pembicaraan dengan dirinya. 

“Kami tentu sangat kehilangan dengan mundurnya Muller. Kami berangkat dari ajang reli dan masuk balap mobil turing. Begitu banyak masukan dan arahan dari Muller sehingga kami bisa menjadi tim yang hebat. Kami sebagai tim tidak akan melupakan jasanya,” jelas Yves Matton, team principal Citroen Racing.

Selama berada di tim Citroen Racing, Yvan Muller selalu menjadi backup pembalap utama, Jose Maria Lopez. Meski tetap terbuka persaingan, tapi Muller tetap mendorong Jose untuk podium.  

Muller sendiri mengawali karir dari gokart. Kemudian pindah ke Formula 2 Inggris. Baik di gokart dan Formula 2, karirnya juga cukup gemilang.