Daihatsu VS Honda. Perang Dingin Di Posisi Kedua

Jumat, 7 Oktober 2016 | 19:23 WIB

Saat peluncuran Terios Custom Februari lalu, Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia sudah mengakui kalau Honda luar biasa.

“Kami akui Honda brilian lebih dari merek lain yang (berefek) langsung menambah volume. Kami akui, jujur. Itu Honda yang luar biasa,” ujarnya saat peluncuran Daihatsu Terios Custom di Daihatsu Vehicle Logistic Center, Jl. Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara (18/2).

Ia menekankan kalau targetnya bukan lagi bertahan di posisi kedua melainkan mencapai market share sebesar 15 persen. Penyebabnya Daihatsu tak punya model baru.

“Target kami tidak di ranking tetapi market share 15 persen. Kalau kami sudah mencapai 15 persen dan Honda masih lebih baik, setidaknya kami sudah mencapai target,” ucap Amelia saat itu.

Namun ia lantas berkelakar dengan meneriakkan kalimat ‘perang belum berakhir’ yang disambut riuh jurnalis yang hadir.

Bukan sekadar kelakar. Amelia pasti tahu jika Daihatsu masih punya senjata baru yang akan muncul tengah tahun yang kemudian kita kenal dengan Sigra. Kemunculan produk baru ini bisa menjadi  booster penjualan Daihatsu.

Astra Daihatsu Sigra. Senjata baru Daihatsu di paruh kedua 2016

Daihatsu Tetap Pasrah

Kini, September telah berlalu dan 2016 menyisakan tiga bulan lagi.

Amelia pun masih dengan kepasrahan yang sama.

“Daihatsu enggak bisa ngejar. Terlalu jauh bedanya, 18 ribu unit. Dengan begitu harus menambah penjualan 6.000 unit sebulan,” ucapnya saat dihubungi otomotifnet.com (7/10).