Daihatsu VS Honda. Perang Dingin Di Posisi Kedua

Jumat, 7 Oktober 2016 | 19:23 WIB

Daihatsu Xenia. Seperti lainnya, Daihatsu menjaga stok semua modelnya agar sesuai permintaan pasar

Honda Bingungkan Daihatsu

Lantas mengapa Daihatsu mengambil sudut pandang retail sales sementara pabrikan lain umumnya melihat dari wholesales?

Ia lantas mengemukakan alasan yang filosofis.

“Kita enggak mau melihat dari wholesales. Karena hanya memenuhi market demi ambisi. Kalau stok banyak, dealer harus sewa gudang,” terangnya.

“Kita mau apa yang kita produksi sama dengan apa yang kita jual. Kita enggak mau simpan, kita ingin stok sehat. Sekarang Xenia, Ayla, GranMax dan Sigra kurang barang,” urai Amelia.

“Penjualan kita agak stabil karena manajemen stok. Stok naik turun dalam memproduksi menyesuaikan permintaan. Kita bukan fortune teller tapi memperhitungkan dengan baik,” lanjutnya.

Dalam kesempatan berbeda, Hendrayadi Lastiyoso, Head of Marketing Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) juga mengungkapkan kalau ia selalu berpatokan pada data retail sales.

“Karena sebagai retailer, yang saya lihat adalah retail sales,” ujarnya saat dihubungi otomotifnet.com (6/10).

“Di September saja, market share Daihatsu 17,4 persen. Hanya beda 0,2 persen (dari Honda). Kalau melihat retail, gap kami hanya 1.600-an unit (dari Honda),” lanjutnya dengan nada optimistis.

Jika demikian, mengapa di awal tahun, seperti halnya Amelia, ia juga menampilkan wajah pasrah laiknya peran sendu dalam sinetron?