Jakarta - BMW Motorrad Indonesia sejatinya telah memajang model G310R sejak perhelatan GIIAS 2016 lalu. Bahkan, langsung membuka inden. Namun nyatanya hingga kini, roadster terkecil pabrikan asal Jerman itu tidak kunjung diluncurkan di Indonesia. Apa sebabnya?
"Banyak yang bertanya, kenapa G310R lama di launch. Jadi begini, G310R kan sebenarnya diproduksi 'pabrik' lain. Bukan oleh pabrikan BMW. Jadi, tebakan saya, mereka sedikit mengalami kerumitan dalam proses produksinya," ujar Joe Frans, Chief Executive Officer BMW Motorrad Indonesia.
BMW G310R sendiri memang tidak langsung diproduksi oleh BMW Motorrad Jerman. Untuk menekan biaya produksi, BMW G310R diproduksi di fasilitas perakitan TVS di Bangalore India, tentunya dengan standar ketat seperti yang diterapkan di pabrik Berlin-Spandau, Jerman.
Namun kendati diproduksi oleh TVS, capnya tetap BMW Jerman. "BMW itu kan proses assembly-nya ada di mana-mana. Jangankan di India, di Thailand dan Indonesia pun ada. Tapi kan tetap bukan diklaim made in Thailand atau Indonesia. Tetap dicap sebagai produk Jerman dengan kualitas Jerman pula," pungkas Joe.
BMW G310R bermodalkan mesin satu silinder berkapasitas 313 cc, DOHC. Dengan mesin tersebut, motor termurah BMW ini diklaim memiliki power 34 dk di 9.500 rpm dan torsi 28 Nm di 7.500 rpm. Mesin motornya sendiri mengusung karakter overbore, dengan ukuran piston 80 mm dan stroke 62,1 mm. Sedang bobot BMW G310R diklaim 158,5 kg.
BMW G310R rencananya akan diluncurkan di Indonesia pada semester pertama tahun ini. Apakah akan diluncurkan di ajang Indonesia International Motorcycle Show bulan depan? Kita lihat saja. (Otomotifnet.com)