Hasil penyelidikan diketahui roda depan kanan dan suspensi menerobos kokpit ke arah helm Senna.
Senna menderita cedera fatal, tulang tengkorak retak dan cedara otak.
Pemerintah Brasil mengumumkan masa berkabung tiga hari.
Saat pemakamannya, diperkirakan 3 juta orang memenuhi jalan di kampung halamannya di Sao Paulo untuk memberi penghormatan.
Sekitar 200 ribu orang mengiringi jenazah Senna menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Tampak sejumlah mantan pembalap dan pembalap, termasuk musuh bebuyutannya di sirkuit Alain Prost, mengusung peti jezanah Senna. Pemakakannya dilakukan secara militer.
Senna sudah menjalani 162 balapan, 41 kali menang, 65 kali pole position, 80 kali naik podium dan juara dunia tiga kali.
Kini, 23 tahun telah berlalu, nama Ayrton Senna masih melekat di hati para penggemar balap F1, pelaku balap F1 dan pembalap F1 yang menjadikan Senna sebagai pembalap idolanya. (Otomotifnet.com)