Efek Buruk
Pada contoh gambar pemotongan elektroda yang diberikan Diko, posisi awal terbentuknya api mengalami pergeseran menuju sisi kiri, sehingga api menjadi lebih cepat membesar.
“Hal ini akan berpengaruh pada api yang membesar tersebut, dikarenakan efek quenching yang terjadi lebih sedikit diterima oleh masing-masing elektroda.
Sehingga spontanitas akselerasi kendaraan akan terasa mengalami peningkatan akibat perubahan tersebut,” terangnya.
Tapi, lanjut Diko, ada efek buruk yang akan terjadi.
“Dikarenakan terdapat pergeseran titik pengapian, maka percikan listrik yang diterima juga akan mengalami pergeseran.
Hal ini mengakibatkan elektroda yang menerima percikan listrik, jadi tidak fokus dan menyebabkan keausan pada kedua elektroda menjadi tidak merata,” jelasnya lagi.
Hal tersebut akan berpotensi terjadinya penumpukan karbon jadi lebih cepat, yang akan menyebabkan umur pakai busi tidak bisa diprediksi kerusakannya.
Selain itu pertimbangkan bahan.
“Busi standar kan bahannya nickel, yang artinya akan lebih cepat terjadi keausan dibandingkan dengan bahan logam mulia,” tukasnya.
Jadi kesimpulannya, setiap modifikasi yang dilakukan pada busi standar, akan menimbulkan sisi positif dan negatif yang akan timbul.
Dalam kasus ini, busi akan lebih cepat mengalami keausan dikarenakan bahan standar adalah jenis nickel.
“Bila ingin mendapatkan efek dari pengapian yang lebih baik, disarankan pengguna mengganti busi standarnya dengan busi berbahan logam mulia. Contohnya seperti NGK G-Power atau Iridium IX,” tutupnya.