Otomotifnet.com - Ruddy Hanawanto, pemilik Wuling Confero asal Semarang, Jateng mengaku kaget dengan kejadian yang ia temui di sebuah bengkel resmi Wuling.
Saat itu, Ruddy yang tengah mengambil pesanan spare part untuk mobilnya melihat ada konsumen yang mengklaim garansi atas pecahnya boks konsol tengah.
Masalahnya, menurut Ruddy, konsol tersebut pecah bukan karena kesalahan pihak bengkel resmi.
Melainkan pihak lain di luar bengkel yang memasang karpet dasar.
(BACA JUGA: Benar-Benar Ngeri, Ini Posisi Honda Brio Yang Tertimpa Longsor di Bandara Soetta)
Konsumen tersebut meminta ganti rugi kepada pihak bengkel resmi.
Meski di luar tanggung jawabnya, pihak bengkel akhirnya mengganti boks konsol yang disebut berharga Rp 2 jutaan.
Mirisnya, ternyata ganti rugi menggunakan uang pribadi Sales Advisor demi menjaga nama baik Wuling.
Kejadian ini lantas ia posting di grup Facebook Wuling Club Indonesia (WCI).
Berikut kisah Sales Advisor yang mengganti kerusakan boks konsol meski bukan dilakukan oleh bengkel resmi Wuling:
Kita sdh sering mendengar claim ke wuling ttg kaca head lamp, gardan bunyi, body moulding pecah, ecu rusak karena air sabun pemasangan kaca film.
Wuling motor commitment mengganti kerusakan tsb walaupun sebenarnya jg bukan kesalahan pabrikan wuling.
(BACA JUGA: Kisah Pria Semarang Jual Mercy Buat Beli Wuling, Gak Nyangka)
Sayangnya kebaikan hati Wuling disalah gunakan oleh customer di semarang.
Jam 11 siang mampir ke beres wuling, ambil pesanan part switch ac.
Melihat ada customer yg complaint console boxnya yg rusak akibat dibuka paksa tukang pasang carpet dasar.
Kerusakan itu diluar garansi wuling karena pemasangan dilakukan diluar beres tapi si customer ngotot dan memaksa wuling harus mengganti console box tsb karena dia beranggapan itu masuk garansi wuling.
Pihak wuling terlalu berbaik hati, terpaksa mengalah console box diganti dgn console box milik confero test drive.
Wahai customer yg budiman tahukah anda, untuk menyenangkan hati anda Sales Advisor Beres Wuling yg terpaksa mengganti dgn uang pribadi sekitar rp. 2 juta, hanya demi kepuasan egoisme customer.
Customer puas, Sales Advisor lemas