Udara sesungguhnya diam ketika motor bergerak melewatinya. Bagaimanapun prinsip ini masih dipegang.
Prinsip Bernoulli juga menjelaskan variasi tekanan yang terjadi dari berpindahnya udara.
Peningkatan tekanan udara dari moncong ram air berdasarkan kecepatannya bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
P = V²/ 57600
Di mana P adalah peningkatan tekanan dalam satuan psi dan V adalah kecepatan dari motor dalam satuan MPH.
Ingat ya, formula ini bekerja hanya pada ram air sistem yang penempatannya di stagnation zone.
Sedangkan bentuk saluran masuk dari moncong menuju ke boks filter juga enggak boleh sembarangan Bro.
Mengacu pada prinsip Bernoulli yang sudah dijelaskan tadi, udara harus menurun kecepatannya untuk meningkatkan tekanan.
Karena tujuan dari ram air induction adalah mendongkrak tekanan sehingga udara lebih banyak masuk ke ruang pembakaran.
(BACA JUGA: Dahsyatnya... Lampu Sirkuit Losail Qatar Untuk MotoGP, Bisa Buat 70 Lapangan Bola)
Nah.. untuk meningkatkan tekanan maka beberapa pantangan tentang desain saluran wajib dipahami.
Salah satunya adalah bentuk saluran dari moncong.
Selanjutnya bentuk saluran harus semakin membesar. Karena banyak yang mekanik yang berprinsip moncong besar lalu selanjutnya mengecil.
Hal itu justru hanya akan meningkatkan kecepatan udara dan membuat tekanan semakin berkurang.
Tujuan utama dari ram air justru sebaliknya. Yaitu meningkatkan tekanan.
Untuk mencapai hal ini maka perlu menurunkan kecepatan dari udara yang masuk secara perlahan hingga memasuki boks filter.
Sistem ram air induction ini adalah sistem induksi udara ke mesin yang paling sederhana.
Dengan peningkatan sekitar 11 % daya kuda dengan tanpa pemasangan pulley dan belt serta perawatan yang relatif sederhana membuat sistem ini banyak diaplikasi di motor produksi massal. (Ketut/Otomotifnet.com)