"Di CVT ini tetap terjadi gesekan, yakni antara belt baja dengan puli, antarlogam."
"Nah, kalau gaya bawanya 'jorok', lama-lama logam itu akan tergerus dan menyebabkan selip," jelasnya.
(BACA JUGA: Nggak Kalah Sama Motor MotoGP, Yamaha R25 Pakai Aerofairing. Tampil Beda di Kejurnas Sport 250)
Antisipasinya adalan dengan cara berkendara normal atau tidak ugal-ugalan.
"Sebenarnya kalau pemakaiannya normal, CVT-nya itu awet lo. Normal dalam arti akselerasi, jaga jarak, kalem lah gitu bawa mobilnya."
"Boleh akselerasi atau kick down pada saat tertentu, tapi bukan untuk kebiasaan," pungkas Joko Samiono.