ECU aRacer tipe RC1 Super asal Taiwan dipilih sebagai otak untuk motor ini.
“Saat kualifikasi hari Sabtu kondisi hujan AFR dibuat 12,2:1, ketika balap cuaca hanya mendung tapi tidak hujan AFR dipatok 11,8:1 sudah pas,” lanjutnya.
Masuk ke kepala silinder, klep diperbesar menggunakan SND berbahan titanium berdiameter in 25 mm dan ex 22 mm yang dijaga oleh per klep UMA agar tidak floating pada rpm tinggi, selain itu digerakan dengan noken as kustom.
“Durasi dan lift noken as kembar yaitu 270° dan lift 9,2 mm. Tenaganya baru keluar di 9.000 rpm sampai 14.000 rpm, makanya pembalap harus pintar jaga rpm tetap tinggi jangan sampai drop,” urai pria yang bengkelnya ada di bilangan Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Piston pakai SND berdiameter 57,25 mm.
“Dome dibuat tidak terlalu tinggi hanya 2 mm saja dengan rasio kompresi 12,8:1, terbukti aman.
Mesin pun lebih adem karena radiator sudah pakai B’Pro yang lebih besar,” kekeh pria ramah ini.
Lanjut bagian pembuangan pakai produk Creampie yang juga asal Yogyakarta.
“Ada sedikit penyesuaian, karena kita selalu dyno sebelum balap untuk dapat tenaga yang terbaik,” tutup Mlethis yang sudah menyiapkan motor untuk final Indospeed Race Series (IRS) final dan Honda Dream Cup (HDC) final. (Fariz/Otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Throttle body: SYS 32,9 mm
Injektor: UMA Racing 245 cc/menit
ECU: aRacer RC1 Super
Klep: SND
Per klep: UMA Racing
Noken as: custom
Piston: SND 57,25 mm
Perbandingan kompresi: 12,8:1
Magnet: SND 400 gr
Plandes: SND
Radiator: B’Pro
Knalpot: Creampie
Final gir: 45/14
Suspensi depan: Custom ADD Suspension
Suspensi belakang: Traxxion-D
Kaliper depan: Nissin Samurai Brake