Beberapa tahun kemudian sistem pengereman muai berkembang dengan pesat.
Lalu tiba saatnya penyeragaman software Magneti Marelli yang cukup mengubah sistem di motor, terutama masalah pengereman.
(BACA JUGA: Dulu Susah Dibeli, Kini Dikorting Tinggi Sekali, Mazda Biante Diskon Hingga Rp 75 Juta )
Penyeragaman Magneti Marelli ini membuat peran engine braking control (EBC) jadi penting.
Oh iya, sudah tahu dong apa itu engine brake, sering dipakai juga untu pengguna motor pakai persneling.
Engine brake control (EBC) ini membuat torsi negatif yang dihasilkan menjadi lebih berguna untuk pengereman, sesuai dengan keperluan sang rider.
Biarpun engine brake sudah punya peran penting, kolaborasinya dengan rem belakang sepertinya kurang mulus.
Selain risiko highside, ban belakang juga gampang aus.
Contohnya Marc Marquez saat di Mugello tahun 2015 yang harus keluar balapan karena kebanyakan late braking menggunakan rem belakang.
Saat ini, kolaborasi rem belakang dengan engine brake sudah ditinggalkan.
(BACA JUGA: Ini Cuplikan Film 22 Menit Yang Bikin Jalan MH Thamrin Ditutup Tadi Siang, Pos Polisi Meledak!)
Canggihnya software Magneti Marelli membuat penggunaan rem depan sangat dominan.
Jika sobat lihat, saat ini roda belakang motor agak terangkat saat melakukan hard braking ketika mau masuk tikungan.
Rem belakang hanya punya sedikit peran, yakni membantu penyesuaian dan menstabilkan motor.
Lebih mudan lagi seperti apa rem MotoGP zaman sekarang, tonton saja videonya berikut;
There's more than one way to slowdown a #MotoGP bike ⛔️
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 21 April 2018
Take a closer look at the different types of braking and the control the rider has ???? pic.twitter.com/O1XqLjd8O3