Otomotifnet.com - Alternatif jalur mudik selain Pantai Utara (Pantura) adalah Pantai Selatan (Pansela).
Jalur Pansela merupakan salah satu jalur yang biasa digunakan pemudik untuk pulang ke kampung halaman, terutama para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.
Saat melewati Jalur Selatan, para pemudik akan melewati wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
(BACA JUGA: Enggak Nyangka, Modifikasi Honda CBR1000RR SP Ini Ungkap Sisi Lain Kelebihan Dani Pedrosa)
Jalan Raya Nagreg merupakan jalur penghubung antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut maupun Tasikmalaya.
Jalan Raya Nagreg sendiri memang dikenal sebagai jalan yang cukup berbahaya.
Kontur jalan yang berbelok-belok dan turunan serta tanjakan curam membuat jalan pengemudi harus ekstra hati-hati.
(BACA JUGA: Detik-Detik Atraksi Polisi Lompati Dua Moge, Tapi Nahas Saat Mendarat)
Tak sedikit kendaraan yang mengalami kecelakaan di ruas jalan raya ini, baik sepeda motor, mobil minibus, ataupun truk.
Tahu nggak, selain jalannya yang berbahaya, warga sekitar memiliki cerita mistis atau mitos sendiri terkait alasan seringnya kecelakaan terjadi di jalur ini.
(BACA JUGA: Betah Liatnya, Kawasaki Ninja 150RR Pakai Detail Mewah, Enggak Perlu Rombak Total)
Dari informasi yang berhasil dihimpun, ada empat mitos yang ada di Jalur Nagreg dan berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas.
Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini;
1. Sosok Nenek-Nenek Di Turunan Nagreg
Masyarakat sekitar percaya kalau sosok ini menjadi penanda bagi pengemudi kalau dirinya akan mengalami kecelakaan.
(BACA JUGA: Wow... Rossi Bakal Selalu 'Ditempel' Dara Cantik Ini, Nggak Asing Dengan MotoGP)
"Cerita sopir-sopir yang rem blong itu sama, ada nenek-nenek mengayunkan tangan di pinggir jalan sebelum turunan Pos Tangan," ujar Yudi Rustandi (49), warga Nagreg.
Sosok nenek-nenek tersebut, menurut Yudi, biasanya 'menunjukkan diri' pada sopir yang kendaraannya mengalami rem blong.
Para pengemudi pun biasanya tak bisa menguasai kendaraannya.
(BACA JUGA: Nekat Banget, Pengendara Motor Naik Jalan Layang Lawan Arus)
2. Orang Misterius Yang Menabur Garam
Jalan Cagak, Nagreg, merupakan salah satu titik rawan di Jalur Nagreg.
Tak sedikit kecelakaan terjadi di titik tersebut.
(BACA JUGA: Bikin Bangga, Galang Hendra Start Terdepan Di WSSP300 Rep. Ceska)
Bahkan, beberapa kecelakaan cukup parah hingga menimbulkan korban jiwa.
Tahun lalu, para penduduk sekitar seringkali melihat hal yang ganjil.
Sehari sebelum terjadinya kecelakaan maut, para penduduk biasanya melihat orang tak dikenal menaburkan sesuatu seperti garam.
Orang tersebut biasanya menaburkannya di pinggir jalan tempat terjadinya kecelakaan.
3. Lempar Rokok 'Karuhun' Sebelum Lewat Turunan Nagreg
Menurut warga sekitar, Yudi Rustandi, hal tersebut merupakan kepercayaan sejak lama di wilayah tersebut.
(BACA JUGA: Terungkap, Identitas Pengemudi Ayla Putih Yang Terparkir Di Depan Pura Dan Keluarkan Bau Busuk)
Bila pengemudi melempar rokok jenis tertentu, yaitu rokok Gudang Garam Merah, ke jalan sebelum melewati turunan nagreg, maka mereka akan selamat melewati jalur maut tersebut.
Namun, semakin lama kepercayaan ini semakin menghilang dan hanya sedikit pengemudi yang melakukannya.
(BACA JUGA: Kayak Dikejar Setan, Bus Mudik Bareng BUMN Dikeluhkan Ugal-Ugalan)
4. Bayangan Mendadak Melintas di Tengah Jalan
Lokasi Bayangan ini tak jauh dari turunan Nagreg.
Menurut Yudi, bayangan putih sering tiba-tiba melintas di depan kendaraan, seperti orang yang menyeberang jalan tiba-tiba.
Kalau pengemudi kurang konsentrasi, maka akan kaget dan kehilangan fokus sehingga dapat membahayakan kendaraan serta penumpang.
(BACA JUGA: Syok Di Cipali, Baru Mau Menghindar Dari Mobil Di Depan, Sudah Ditabrak Dari Belakang)
Tapi, terlepas dari benar tidaknya mitos-mitos lokal tersebut, tak salah bila kita meningkatkan fokus dan konsentrasi saat berkendara.
Jangan sampai berkendara dalam keadaan kurang fokus karena sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Kepercayaan Warga Bila Tak Lakukan Ritual Ini Bisa Terjadi Hal Mengerikan di Nagreg"