Kebanyakan Pemilik Mobil Ke Bengkel Kalau Setir Berat Atau Sudah Ada Yang Rembes, Padahal Ada Antisipasinya

Parwata - Sabtu, 23 Juni 2018 | 09:00 WIB

Penggantian oli power steering, dianjurkan dilakukan secara berkala setiap 40 ribu km atau setahun sekali (Parwata - )

Umumnya punya spesifikasi bertuliskan ‘Stop Leak’.

“Aditif ini berfungsi menjaga sil dan karet-karet yang ada pada komponen power steering, tetap lentur. Sehingga bisa mencegah terjadinya kebocoran,” terang Basri.

Tak terkecuali jika komponen power steering mobil kesayangan Anda masih dalam kondisi sehat, disarankan untuk menguras oli yang lama.

Lalu ganti pakai power steering fluid yang memiliki formula ‘Stop Leak’ tersebut. Di pasaran cukup banyak kok pilihannya.

Seperti merek Prestone, CSR, Lucas dan STP Power Steering Fluid + Stop Leak.

“Formula di STP Power Steering Fluid + Stop Leak, selain dapat melindungi atau mencegah sil-sil bocor, juga mampu memproteksi permukaan komponen bergerak pada peranti power steering dari keausan."

"Misalnya power steering sudah ada rembesan oli, tapi tidak terlalu parah."

"Cukup kuras saja oli lama, lalu isi dengan STP Power Steering Fluid + Stop Leak. Maka kebocoran akan bisa diminimalisir,” jamin Suhendra, Promotion Manager PT Laris Candra.

Wah, perlu dibuktikan nih! (Dic/Otomotifnet.com)

(BACA JUGA: Bikin Rugi, Ternyata Cairan Antibocor Punya Sifat Ini, Ban Malah Gampang Kempis)