Lalu di posisi kedua ada Sigra yang terdistribusi sampai 24,338 unit.
Berbeda nasib dengan saudaranya Calya, model berlabel Daihatsu ini malah tumbuh 32,90 persen.
Begitu juga dengan Brio Satya yang menempati posisi tiga, di mana mengalami positive growth 21,71 persen, dibanding semester I/2018, dengan total 23.475 unit.
Sejauh ini, segmen mobil murah yang menyasar konsumen first buyer kabarnya sedang dievaluasi, sejak mulai dipasarkan pada paruh kedua 2013 lalu.
Pada roadmap industri otomotif Indonesia, program KBH2 bakal berlanjut ke Jilid II, dan masuk dalam program baru Low Carbon Emision Vehicle (LCEV).
(BACA JUGA: Waspada Mobil Murah Dari Leasing, Ada Kemungkinan STNK Palsu)
Berdasarkan informasi dari pihak Kementerian Perindustrian, pada episode baru mobil murah itu, disebut akan ada pengetatan syarat (salah satunya konsumsi bahan bakar), dan kemungkinan juga soal skema perpajakan.
Kita nantikan. Jika begitu, maka akan ada perombakan pada PP Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Permenperin Nomor 33 tahun 2013, tentang Pengembangan Produksi KBH2.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rapor Merah Mobil Murah!",