Otomotifnet.com - Sama seperti komponen motor lainnya, sokbreker belakang motor juga ada umur pakainya.
Namun, usia pakai sokbreker memang tidak menentu.
Ada banyak faktor yang membuat usia pakai sokbreker belakang lebih lama atau lebih cepat.
Apa saja tuh yang mempengaruhinya?
(BACA JUGA: Akhirnya Wagon R Facelift Meluncur, Mirip Model Yang Dijual Di Jepang)
"Umur sokbreker tergantung pada pemakaian dan medan jalan yang sering dilalui," ujar Saiful, Service Advisor Yamaha Deta Ciputat.
Sokbreker yang sering melalui jalanan yang tidak mulus semial tanah berbatu otomatis berumur lebih pendek dibanding motor yang hanya digunakan jalan beraspal.
"Selain itu, motor yang dipakai buat bawa barang berat pasti lebih cepat ganti," jawab Saiful.
Meskipun demikian, sokbreker belakang tetap memiliki masa pakai cukup lama jika dipakai dalam kondisi normal.
(BACA JUGA: Begini Rasanya Naik Yamaha TMAX DX 2018, Motor Matik Harganya Setara 10 NMAX Baru)
Kondisi normal yang dimaksud adalah motor yang digunakan sehari-hari untuk pemakaian jalanan aspal di dalam kota.
"Kalau motor milik konsumen bengkel rata-rata melakukan penggantian sokbreker di 40 ribu kilometer," yakin Saiful.
Kerusakan pada sokbreker juga bisa dilihat dengan mata atau dirasakan langsung ketika berkendara.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Punya Kejutan Di MotoGP San Marino, Tunggu Di FP3)
Jika ada oli yang mulai keluar dari sokbreker atau terasa memantul ataupun amblas ketika digunakan itu jadi indikasi adanya kerusakan pada sokbreker.
Namun, secara garis besar sokbreker nggak masuk sebagai komponen fast moving yang artinya umur pemakaiannya akan lama.