Otomotifnet.com - Balap khusus Vespa tahun ini sangat jarang, beda dengan tahun 2017 lalu.
Padahal banyak mekanik dan bengkel yang sudah mempersiapkan pacuan.
Seperti Seventeen Garage di bilangan Galaxy, Bekasi yang akhirnya terpaksa menerjunkan Vespa garapannya di balap motor ‘Jepangan’ alias lawan skutik Honda, Yamaha dan lainnya.
“Karena gak ada kejelasan dari balap Vespa, makanya nyoba di balap Jepangan"
"Sekalian mau ngetes juga sih, bisa ngelawan apa enggak kalau diadu sama motor Jepangan, hahaha…” buka Harry Nurachman, owner Seventeen Garage.
Sudah Menabur Part Berkelas, Pemilik Vespa Sprint Ini Pilih Sering Naik Honda Astrea
Meminjam istilah tenar, setelah dijebloskan ke arena skutik Jepang, malah jadi 'Vespa Arogan'.
Padahal oprekannya enggak ekstrem full barang-barang racing asal Italia.
Jantung Vespa LX 150ie 3V ini tetap mengandalkan kapasitas mesin standar 154,7 cc dengan bore 58 mm dan stroke 58,6 mm.
“Kapasitas tetap standar karena niatnya buat ikut balap Vespa kelas 160 cc,” tutur Yudi Hermawan, mekanik andalan Seventeen Garage.
“Tapi pistonnya pakai Kawasaki KLX karena lebih flat dibanding piston bawaannya yang cekung, kompresi jadi 11,2:1, bahan bakar pakai bensol biar aman,” imbuhnya.
Kepala silinder yang dilengkapi 3 katup tentu juga ada perubahan, ukuran klep in jadi 22 mm dan ex 25 mm.
Ini Sih Makjleb, Tenaga Vespa Sprint 150 Naik 41 Persen!
“Bahannya masih besi bukan titanium. Per klepnya pakai bawaan karena masih kuat belum floating, cuma ganjal ring 1 mm saja,” lanjut pria yang biasa disapa Pede ini.
“Noken asnya custom durasi in 275° dan lift 7,5 mm, ex-nya durasi 285° lift 7,6 mm, karena ngikutin gaya balap Saugi yang gak mau responnya terlalu liar, jadi kuatin di rolling speed-nya,” rinci Pede.
Ketinggalan Rombongan, Vespa Lemes Langsung Dibore Up
Sayangnya motor yang aslinya berpengabut bensin injeksi ini malah diubah jadi karburator, pakai Keihin PWK Sudco 28 mm.
“Karena pakai karburator, pick up pulser di magnet diubah setelah dikalibrasi"
"Habis itu spul dicabut dan pengapian jadi total loss. CDI pakai BRT tipe Super Pro yang aslinya untuk Karisma,” tunjuknya.
Bagian penyaluran tenaga mendapat beberapa sentuhan, seperti roller pakai 11 gram.
Per CVT ganti yang berspesifikasi 2.000 rpm dan dikombinasi dengan kampas kopling custom alias dipantek ulang biar lebih menggigit.
Incar Vespa Sprint 3V i-get, Ada Baiknya Cek Bagian Ini, Tinggal Diketok
Di bagian kaki-kaki, pelek menggunakan milik Vespa Sprint yang ring 12 inci.
Tujuannya agar motor jadi lebih tinggi sehingga bagian bawah tidak mudah menggesek aspal.
Peleknya dibalut ban Maxxis R1 120/70-12 dan 130/70-12 yang bertipe soft compound.
Kedua peredam kejutnya menggunakan Ohlins agar motor lebih stabil, namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan.
“Dudukan bawah sok depannya kita buat sendiri pakai besi baja tebal 5 mm, kalau pakai bawaan Ohlins gak kuat, gampang melengkung"
"Sok belakang juga di-custom, per dibuat lebih keras dan as tengah lebih tebal untuk ngejar stability di tikungan,” sahut Bambang Sembodo, yang juga personil Seventeen Garage.
Test Ride Vespa Primavera 150 i-Get ABS dan Sprint 150 i-Get ABS, Halus Dan Minim Getaran
Setelah dijerumuskan lawan skutik Jepang, hasilnya menggembirakan karena berhasil mengunci juara 1 pada kelas Matic Pemula+.
Juga posisi 4 Matic FFA Open pada kejuaran di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jabar.
Waktu terbaik yang dapat ditorehkan oleh Ahmad Saugi Muchtar ialah 1 menit ‘bersih’.
Wow! Fariz/OTOMOTIF
Seventeen Garage: 0856-1033-538
Data Modifikasi:
Piston: Kawasaki KLX 58 mm
Noken as: custom
Karburator: PWK Sudco 28 mm
CDI: BRT Super Pro
Knalpot: CLD
Ban depan: Maxxis R1 120/70-12
Ban belakang: Maxxis R1 130/70-12
Kampas kopling: custom (pantek)
Per CVT: 2.000 rpm
Roller: 11 gram