Otomotifnet.com - Mahasiswa-mahasiswa Indonesia diundang Shell mengunjungi markas Scuderia Ferrari S.p.A.di Maranello, Italia.
Mereka mendapat keistimewaan masuk ke tempat khusus yang tertutup untuk umum dan kesempatan khusus melihat dapur rahasia Ferrari F1.
Mereka adalah mahasiswa pemenang Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship (DWC) 2018.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan nama ITS Team
2, merupakan juara pertama kompetisi adu cepat mobil-mobil hemat energi terbaik
dari seluruh dunia.
Selama satu minggu mereka melakukan kegiatan tur berisi kunjungan pabrik
Scuderia Ferrari.
Baca Juga : Total dan Shell Turunkan Harga Bahan Bakar, Angkanya Lumayan Banyak
Mereka juga mengikuti workshop dan kesempatan berinteraksi secara langsung dengan
para insinyur Scuderia Ferrari.
Juara kedua yaitu tim mahasiswa dari Sask Eco UC dari Saskatchewan Polytechnic, Kanada.
Juara ketiga adalah tim Toulouse Ingénierie Multidisciplinaire dari INSA Toulouse, Prancis.
Ketiga group pemenang turut juga hadir dalam kunjungan tersebut.
Rafi Rasyad, Manajer Tim ITS Team 2 menyampaikan pengalaman yang
mengesankan selama kunjungan.
Baca Juga : Daftar Harga BBM Shell, Total Vivo Dan BP-AKR
“Kami sangat bangga dapat mewakili Indonesia dalam kompetisi Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship (DWC) 2018 sebagai pemenang pertama"
"Pengalaman ini sangat berharga dan memberi banyak pengetahuan bagi kami"
"Kesempatan untuk bisa berkunjung ke pabrik Scuderia Ferrari dan berdiskusi dengan para ahli
sangat memotivasi kami untuk terus menciptakan inovasi"
"Yang tentunya dapat diimplementasikan di Indonesia dan dunia"
"Kami akan membagikan cerita ini kepada teman - teman di Indonesia sehingga bisa terus semangat berkreasi, menciptakan sesuatu yang inovatif dan mampu bersaing di skala international," ujarnya dalam siaran pers Shell Indonesia.
Tim-tim pemenang juga melakukan presentasi mengenai profil tim dan kendaraan hemat energi mereka kepada tim Scuderia Ferrari.
Sebagai pemenang pertama dari Drivers’ World Championship 2018, ITS Team 2
mendapatkan kesempatan melakukan tur eksklusif.
Mereka dapat mengunjungi pabrik Scuderia Ferrari yang tidak dibuka untuk umum.
Di sana tim mahasiswa dapat menyaksikan unit-unit mobil balap Scuderia Ferrari yang baru saja kembali dari F1 Grand Prix di Abu Dhabi yang diadakan pada 25 November 2018 lalu.
Pada kesempatan ini, mereka dapat mempelajari bagaimana unit-unit mobil balap tersebut dievaluasi dan mendapat perbaikan guna mengembalikan performa mobil sebagai persiapan mengikuti musim Grand Prix 2019 di Melbourne, Australia.
Dalam workshop khusus yang diadakan untuk ITS Team 2, secara lebih mendetail mereka
diajarkan tentang chassis dan komposit.
Baca Juga : Temuan Bareskrim, Oli Pertamina, Castrol dan Shell Dipalsu
Melihat langsung area pengerjaan komposit untuk mengerti proses pengerjaan berbagai bagian mobil balap yang dipersiapkan untuk F1 Grand Prix di tahun 2019.
Hal ini sangat bermanfaat untuk memberi gambaran kepada ITS Team 2 bagaimana serius dan pentingnya persiapan perlu dilakukan.
Kesempatan ini dipergunakan oleh mereka untuk berdiskusi langsung dengan insinyur-insinyur Scuderia.
Salah satu kesempatan yang bisa didapat oleh ITS Team 2 adalah menyaksikan bagaimana
salah satu mobil super Ferrari FXX-K EVO diuji di Fiorano Circuit, trek balap resmi di markas tim
"Prancing Horse".
Baca Juga : Shell Luncurkan Oli Baru Untuk Skutik, Ada Dua Varian
Bahkan mereka mendapat kesempatan untuk mencoba Ferrari GTC 4 Lusso, yang khusus dikemudikan untuk mereka oleh Marc Gene, test driver Ferrari.
Ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa.
Perjalanan kunjungan ini merupakan hadiah atas prestasi ITS Team 2 sebagai pemenang di
Drivers’ World Championship Grand Finale di London pada bulan Juli 2018 lalu.
Sebelum masuk ke babak final, ITS Team 2 berkompetisi dengan peserta lain di ajang DWC
Regional Asia yang diadakan di Singapura pada Maret 2018.
Indonesia ada tiga tim.
Yaitu ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Semar Urban UGM dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Mereka menjadi satu-satunya negara yang mewakili benua Asia yang
berpartisipasi di babak final.
Putaran final DWC di London pada bulan Juli 2018 mewajibkan tim yang berpartisipasi untuk
lulus uji inspeksi teknis, tes kualifikasi capaian efisiensi energi di Shell Eco-marathon di Eropa.
Kendaraan yang dirakit harus mampu mengerem dalam jarak maksimum 20 meter ketika
dikemudikan pada kecepatan 40 km per jam.
Baca Juga : Mampir ke Shell-Astra Motoquick, Ada Fasilitas Apa Buat Bikers?
Total panjang lintasan adalah 6,7 km, dengan ketinggian 3 hingga 12 meter.
Nah, semua persyaratan tersebut dipenuhi oleh Tim 2 ITS melalui mobil dengan konsep perkotaan miliknya, Sapuangin XI EVO 2.
ITS Team 2 merupakan tim mahasiswa Indonesia kedua yang mendapatkan kesempatan
istimewa berkunjung ke markas tim balap Scuderia Ferrari di Maranello, Italia.
Sebelumnya, tahun 2016, tim Bumi Siliwangi Team 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung juga melakukan kunjungan serupa setelah menjadi juara.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi anak bangsa Indonesia.
Shell melalui Shell Eco-marathon berharap program ini dapat menginpirasi lebih banyak lagi putra bangsa untuk terus berkarya.