Grafir tersebut bukan cuma di sambungan sasis, namun tampak juga di ornamen bak kopling, dudukan setang, ujung knalpot yang dari tembaga dan kedua teromol.
Nah menariknya teromol yang digrafir ini pakai copotan dari Honda CBX550F yang pakai cakram di dalam atau inboard ventilated disc, yang tentu saja turut dicelup krom sangat kinclong.
Pelek yang dicat hitam custom kombinasi ring 21 dan 16 inci yang dibalut ban Shinko model kembangan lawas yang lurus.
“Untuk suspensi depan andalkan copotan Kawasaki W650 lawas, tapi dudukan kaliper yang kiri sudah dipapas,” terang Denny yang beralamat di Tegal Kemuning DN 2/862 Yogyakarta.
Tangki dan kedua sepatbornya custom berbahan pelat galvanis, ukurannya mungil tapi masih proporsional.
Finishingnya cat dengan warna dasar coklat dan motif sulur goldleaf karya Hacka Pinstriping, seirama dengan sasisnya.
Berikutnya semua aksesori seperti setang, footstep, pedal rem dan kopling dibuat secara custom dan juga dikrom atau digrafir.
Kelar dibangun dan untuk pertama kalinya ikut Suryanation Motorland, Denny sendiri ternyata awalnya tak menyangka bisa menang dan apalagi dapat gelar The Greatest Bike dan akan diterbangkan ke Jerman.
“Kan saya pemula di dunia custom,” ujarnya.