Chevrolet C10 1968 Cium Aspal, Gaya Slammed Truck Bikin 'Gasrukkk'

Sukandi - Senin, 21 Januari 2019 | 15:45 WIB

MODIFIKASI CHEVROLET C10 1968 Slammed Truck (Sukandi - )


Otomotifnet.com - Chevrolet C10 keluaran 1968, tampil ekstrim dengan gaya cium aspal.

Walaupun terbilang ceper abis, Chevrolet C10 ini jadi salah satu pikap klasik Amerika yang paling sering wara-wiri di jalanan Jakarta.

Penampilannya begitu klimis dan berkelir granada red, sangat menarik perhatian dengan ketinggian bodi yang bisa disebut ‘kandas’ alias ceper mampus. Apalagi dalam keadaan parkir.

Adalah Yandinov Pratama, sang empunya mobil yang menemukan pikap tua ini dalam kondisi bahan, lalu membangunnya hingga menjadi seperti sekarang ini.

Bersama sang ayah yang doyan mobil-mobil Amerika, mereka membangun pikap Amerika bergaya ‘Slammed Truck’ dalam arti yang sebenarnya.

(Baca Juga : Yamaha Fino dan Honda BeAT Meleleh, Dibakar Sengaja? Apa Salahnya)

Tidarso / OTOMOTIF
Aksen Mexican Blanket, kain dengan motif garis-garis ini identik dengan gaya low rider

Banyak usaha yang dilakukan untuk membuat kendaraan pengangkut barang ini punya jarak yang minimal dengan aspal.

Mulai dari custom buatan sendiri, hingga memesan kit dari luar. Termasuk juga adalah aplikasi suspensi udara.

Yandinov kepincut memasang suspensi udara, lantaran kepraktisannya dalam menaikturunkan ground clearance, hanya dengan sentuhan tombol saja.

Tidarso / OTOMOTIF
Semuah indikator berfungsi baik setir keren bikinan Billet Specialiten

“Sejak mobil ini didapat beberapa tahun lalu, langsung kepikiran untuk pasang suspensi udara. Sebab, cepernya bisa pol, tapi enggak ngerepotin kalau dibawa kemana-mana,” sahut Dinov.

PISAHKAN BODI & SASIS

Tidarso / OTOMOTIF
Pikap klasik Amerika, klimis, ceper jadi tren di Amerika dan Jepang

Namun begitu usaha untuk bikin pikap menjadi ‘Slammed Truck’ tak hanya sekadar menjejalkan sistem suspensi udara saja.

Sejak awal Dinov membongkar ulang Chevy C-10, dengan memisahkan antara bodi dan sasisnya.

Konstruksi kaki belakang, bagian trailing arm-nya diubah posisinya kini terlihat lebih menyamping.

Sehingga, “Ketika diceperin, arm enggak mentok ke sasis atau gardan belakang,” bilang warga Jakarta Timur ini.

(Baca Juga : Ducati Gunakan Teknologi CFD di MotoGP 2019, Apaan Tuh Fungsinya?)

Agar bisa menyamping, Dinov perlu membuat ulang dudukan pada arm belakangnya.

Selain itu, batang arm-nya juga dipotong hingga 10 cm, agar aman dengan sasis ketika dalam posisi paling rendah.

Tak hanya itu saja, sasis belakang pun dibuat C notch, agar tidak mentok dengan gardan belakang.

Sementara untuk kaki depan, Dinov memboyong satu set dropmember kit dari merek Porterbuilt. Sekadar informasi, Porterbuilt adalah salah satu pionir dalam pembuatan kaki-kaki custom yang khusus untuk pikap klasik Amerika.

Tidarso /OTOMOTIF
Satu set dropmember kit Porterbuilt pesan khusus untuk setir kanan, butuh waktu 6 bulan


Menurut Dinov, paket front dropmember kit bikinan Porterbuilt yang ia pasangkan, “Terdiri dari crossmember, swing arm, engine mounting, stabilizer dan drive steer,” jelasnya memesan khusus C10 tipe setir kanan.

Porterbuilt khusus bikin paket ini untuk beberapa pikap klasik, selain bertujuan bikin ground clearance serendah mungkin untuk penampilan maksimal, juga untuk bikin jarak wheeltrack sedikit lebih rapat, atau biasa disebut narrow.

ini meciptakan kesan seperti bodi lebih amblas.

Diakui Dinov, paket dropmember kit Porterbuilt yang ia pasangkan tersebut tak memerlukan modifikasi tambahan apapun lagi. “Karena sudah dipilih sesuai jenis dan tipe mobil, jadi tinggal plug and play tanpa ngelas lagi,” kata pria berbadan ramping ini.

Lantaran konstruksinya berbeda, maka geometri suspensi juga ikut berubah. Efeknya walaupun dalam keadaan ceper, pengendalian atau handling terasa natural seperti mobil dalam keadaan standar.

Tidarso / OTOMOTIF
Pakai suspensi udara agar praktis naik turun

Kombinasi komponen arm dengan spek sangar ini, lantas dipadukan dengan suspensi udara buatan Accu Air.

Kelebihan suspensi udara seharga 3.200 US$ atau sekitar Rp 48 juta kalau pakai kurs Rp 15 ribu per 1 US$ ini, yaitu memiliki self leveling pada suspensi belakang, yang secara otomatis naik sendiri ketika mendapatkan bobot berat.

Selain itu, posisi ketinggian mobil juga bisa disimpan dalam memori dengan 3 setelan yang berbeda.

Agar lebih kuat dalam menopang tubuh bongsor Chevy C-10, balon belakang menggunakan tipe double convilated, dengan balon yang dipakai untuk keperluan industri.

Tidarso OTOMOTIF
Mesin V8 baru, bikin nyaman di bawa keliling Jakarta dan luar kota

Suspensi udara ini juga dipasangkan pada gardan belakang dengan terlebih dahulu membuatkan bracket khusus.

“Dengan pemasangan di gardan belakang, suspensi udaranya dapat main lebih bebas dan enggak mentok dengan sasisnya,” terang Dinov.

Mantap jiwa! Rendy/Tidar /OTOMOTIF

Pkus   : Modifikasi paling pol untuk sebuah Chevrolet C10
Minus : Biaya bangun mobil tidak sedikit

SPEISIFIKAS

Kaki-kaki:
Front dropmember Porterbuilt, custom rear arm, custom C notch chassis, air suspension Accu Air, kompresor ViAir, big brake kit Baer Extreme Plus, velg American Racing 20x8,5 inci, ban Accelera Alpha 245/45R20 (depan) 275/45R20 (belakang), bushing Energy Suspension

Mesin:
Crate engine 350 ci GM Goodwrench, transmisi TH400, custom engine mounting kit, transmision member CPP, extra fan custom Mercedes-Benz

Interior:
Custom jok lapis kulit Autoleder, kolom setir Summit Racing, setir Billet Specialties, panel AC Billet Specialties

Eksterior:
Cat merah Granada Red + putih Spies Hecker, pernis Dupont