Honda Odyssey RB1 Sedan 'Kabin Panjang' Diburu, Harga Seken Terjangkau

Sukandi - Senin, 21 Januari 2019 | 12:20 WIB

Honda Odyssey RB1 (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Honda Odyssey generasi ketiga (RB1), sosoknya masih dianggap berkelas.

Walaupun masuk ke dalam mobil berkelas, harganya masih terjangkau.

Karena harganya terjangkau dan sosoknya yang mewah, ternyata mobil Honda di kategori MPV, kini mulai diburu kembali.

(Baca Juga : CBR1000RR Kalah Gede, Wajah Dan Bodi CBR, Mesin 1800 cc Tiduran)

(Baca Juga : Honda C70 Sundul Pantat Truk, Posisi Menancap di Dua Ban Belakang)

Meski masuk kategori MPV, mobil yang beredar di Indonesia mulai tahun 2004 hingga 2008 tersebut lebih mirip sedan, namun dengan kabin yang panjang.

Kyn OTOMOTIF
Kabin Panjang Yang Jadi Buruan

Banyak hal menarik yang bisa dibahas soal MPV berdesain timeless ini. Yuk, langsung saja simak ulasan berikut ini! Kyn, Rendy OTOMOTIF

SEPUTAR TRIM

Kyn OTOMOTIF
Seputar Trim

Honda Oddysey pertama kali di perkenalkan di Indonesia, masuk lewat Importir Umum (IU) sekitar tahun 2004.

Odyssey berkode bodi RB1 ini, sebelumnya resmi diluncurkan di Jepang tahun 2003.

Ceritanya mirip-mirip dengan Honda Jazz, yang diperkenalkan Importir Umum (IU) pertama kalinya dengan nama Honda Fit.

Kehadirannya di tahun 2004, ternyata sukses menarik banyak perhatian.

Apalagi zaman itu, Honda Odyssey yang masuk ke Indonesia lewat importir umum, kebanyakan varian tertinggi alias Absolute dan Absolute+.

(Baca Juga : Kronologi Avanza Yuki Pas Band Ringsek Dihajar Truk di Cianjur)

Padahal trimming Odyssey sangat beragam, mulai dari tipe M, L, Absolute, Absolute+ hingga Absolute++.

Sedikit mengulas trim, tipe M disebut basic dengan ciri interior beige dan tanpa body kit.

Sedangkan Tipe L, interiornya juga warna beige, namun fiturnya sudah mirip trim Absolute, list bodi krom, tanpa body kit.

Kyn / OTOMOTIF
Interior juga warna beige


Absolute punya ciri interior warna hitam, desain setir palang 3, jok kulit kombinasi suede, warna cahaya interior merah, body kit, punya fitur VSA, electric seat (driver), pelipatan bangku baris ketiga elektrik (tipe Absolute ++) dan fitur navigasi serta tombol head unit bahasa Jepang (tipe Absolute++).

Kepinmon, fanatik Honda dan pemilik workshop car Fine Gloss di Season City Mall, Jakarta, coba kasih masukan.

“Odyssey di Indonesia ada yang pakai transmisi CVT dan otomatis biasa. Bicara tenaga, tipe Absolute kalau tidak salah punya tenaga lebih besar (210 dk) dibandingkan yang Odyssey biasa, lantaran ada perbedaan ECU,” katanya.

(Baca Juga : Alarm Mobil Bisa Dipasang di Motor, Teriak Kalau Dihidupkan Paksa)

Lantas setahun berikutnya (2005), PT. Honda Prospect Motor (HPM) mulai menjual Honda Odyssey.

Namun Odyssey yang dijual HPM berbeda dengan yang dijual Importir Umum. Tidak ada embel-embel Absolute atau Absolute+, sehingga ada beberapa fitur-fitur kenyamanan dan kelengkapan eksterior seperti body kit, yang dihilangkan dan desain peleknya juga berbeda.

Tahun 2006, Odyssey mengalami facelift, dan tipe ini berakhir produksi tahun 2008.

HARGA BEKAS

Bicara harga bekasnya, Odyssey RB1 di berbagai marketplace atau situs jual beli mobil, ada di kisaran antara Rp 110-160 juta.

Dengan harga segitu, Kepinmon merasa Odyssey termasuk pilihan yang tepat buat yang mencari MPV dengan kenyamanan baik.

“Worthed banget ya, harga segitu sudah dapat MPV Honda dengan desain timeless dan nyaman juga gaya, hehehe..,” kekehnya. Bahkan pemilik Honda Civic Type R baru ini juga mengaku sedang mencari lagi spesies RB1 buat kendaraan hariannya.

(Baca Juga : Mitsubishi Xpander Sport Lebih Macho, Adopsi Gaya Monochrome)

Harga bekas : Rp 110 juta – 160 juta
Besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Odyssey 2.4 AT Absolute 2004 : Rp 3.500.000
Odyssey 2.4 AT 2005 : Rp 4.520.000
Odyssey 2.4 AT 2006 : Rp 5.260.000
Odyssey 2.4 AT 2007 : Rp 6.000.000
Odyssey 2.4 AT 2008 : Rp 6.280.000


IMPRESI TEST DRIVE

Kyn / OTOMOTIF
Tenaga Odyssey cukup merata di berbagai putaran mesin.

OTOMOTIF sempat melakukan test drive Honda Odyssey RB1 yang resmi dimasukkan oleh PT.

Honda Prospect Motor saat itu. Dari data pengetesan OTOMOTIF bulan Februari 2005, Odyssey memang menawarkan keasyikan tersendiri.

Pengemudinya tak merasa naik mobil dengan kabin cukup luas di belakangnya. Pengendalian mirip sedan, didukung ground clearance rendah, yang juga jadi andalan melesat pada kecepatan tinggi.

Kyn / OTOMOTIF
kabin cukup luas

Meski tak sanggup berakselerasi bak mobil sport, tenaga Odyssey cukup merata di berbagai putaran mesin.

O iya, mesinnya menggunakan kode K24, 2.4 i-VTEC mirip dengan Honda Accord.
Transmisi otomatis Tiptronic 5-percepatan dengan Grade Logic, sangat berperan soal ini.

Selain karakter mesin long stroke yang cukup tinggi (99 mm), sehingga membuat momen puntir besar.

Saat itu (2005), OTOMOTIF mencatatkan data pengetesan akselerasi 0-100 km/jam selama 12,18 detik, 40-80 km/jam: 5,41 detik 0-402 m : 18,75 detik.

Sementara konsumsi bahan bakarnya untuk dalam kota di angka 1 liter untuk 9 km, dan luar kota 1 liter/13 km.

Odyssey termasuk andal beraksi melibas tanjakan, juga saat mempertahankan kecepatan tinggi di tol.

Terbukti, kecepatan 190 km/jam lebih mudah diraih di jalan lurus cukup pendek, seperti tol menuju bandara Soekarno-Hatta.

(Baca Juga : Bajing Loncat dan Pemalakan Truk Sudah Biasa, Warga Minta Ada Pos Polisi)

Gejala body roll masih sedikit terasa ketika melaju kencang. Maklum, bodi cukup bongsor didukung suspensi lembut membuat karakter ini muncul.

Kesenyapan interior dan kelegaan ruang juga seolah jadi 'senjata andalan'.

Penumpang di dalamnya serasa sedang duduk dalam sedan saloon dengan ruang besar.

Apalagi dengan tambahan bangku baris ketiga (bisa dilipat secara elektrik), makin banyak penumpang yang bakal merasakan kenyamanannya.

Sementara MPV lain berukuran lebih kecil sudah melengkapi sensor parkir di bumper belakang, Odyssey tak tersedia 'jasa pelayanan' ini bagi pengemudinya.

Juga jangan harap meninggalkan mobil ini kalau terpaksa harus parkir paralel.

Faslilitas Shift Lock seperti pada varian Honda yang lebih kecil macam Jazz, City maupun Stream, tak dijumpai di dekat tuas New Honda Odyssey.

Berikut spesifikasi Odyssey RB1 yang dijual PT Honda Prospect Motor tahun 2015, yang saat itu dibanderol Rp 428 juta (on the road Jakarta). Rendy/ OTOMOTIF

SPESIFIKASI

Mesin : K24 4 silinder segaris, DOHC, i-VTEC 16 valves
PGM-FI

Isi silinder : 2.354 cc
Diameter x langkah : 87 x 99 mm
Tenaga maksimum : 158 dk/5.500 rpm
Torsi maksimum : 218 Nm/4.500 rpm
Transmisi : 0tomatis 5-percepatan Tiptronik
Rem depan/belakang : Cakram berventilasi, ABS+EBD, Brake
Assist/Cakram dan Teromol, ABS+EBD, Brake Assist
Suspensi depan/belakang : Independent, double wishbone dengan
per keong
Panjang x lebar x tinggi : 4.765 x 1.800 x 1.550 mm
Jarak sumbu roda : 2.380 mm
Jarak pijak depan/belakang : 1.560/1.560 mm


PERHATIKAN TRANSMISI MATIKNYA

Kyn / OTOMOTIF
Transmisi otomatis konvensional.

Untuk Honda Odyssey versi Importir Umum, menggunakan transmisi otomatis konvensional.

Sementara yang keluaran HPM, menggunakan transmisi otomatis jenis CVT (Continous Variable Transmission).

Nah, dalam perjalanannya, justru transmisi jenis CVT yang banyak dikeluhkan.

"Kebanyakan transmisi matik CVT Odyssey jebol ketika salah penggunaan oli atau kurang perawatan.

Malah ada yang sampai belt CVT-nya putus," ujar Eddie dari Boss Matic, juragan bengkel spesialis matik dikawasan Bintaro sektor 9, Tangsel.

(Baca Juga : Sebanyak 1.500 Surat Tilang Dikirim, Diblokir Jika Tak Ada Respons)

Gejala awal, lari mobil terasa 'ndut-ndutan', "Kalau sudah terasa seperti itu, lebih baik langsung bawa ke bengkel untuk diperiksa, jangan dipaksa bawa jalan terus," saran Eddie.

Untuk perbaikan over haul transmisi CVT, Eddie mematok biaya Rp 8 juta, dan kalau swap transmisi Rp 12 jutaan.

Sebaliknya dengan transmisi matik yang konvensional milik Odyssey Absolute versi IU, "Lebih mudah merawatnya, seperti transmisi matik pada umumnya saja.

Kalau soal biaya perbaikan atau swap, kurang lebih sama saja dengan yang CVT," tuturnya.


SUSPENSI BIANG KENYAMANAN

Kyn / OTOMOTIF
suspensi sangat Nyamanan

Honda Odyssey terkenal dengan kemewahan dan kenyamanannya.

Sektor suspensi sangat berperan soal itu. Jadi, saat hendak menebus mobil ini, ada baik memeriksa sektor tersebut bila ingin merasakan kenyamanannya.

"Waktu mobil ini saya beli, ternyata sokbrekernya sudah mulai lemah.

Sehingga kenyamanannya jadi berkurang jauh. Begitu diganti, langsung nyaman banget," ujar Bomo Utomo, pemilik Odyssey RB1 tahun 2005.

Selain itu, part kaki-kaki macam tierod, ball joint, link stabilzer dan sebagainya, juga patut diperiksa.

Maklum, jam terbangnya kan sudah tinggi banget. Jika memang ditemukan ada part kaki-kaki yang mulai aus, siapkan dana cadangan deh untuk penggantiannya.