Ya kalau sedang balap memang top speed bukan parameter utama, lebih diutamakan seperti takometer dan gear position.
Keluar pit, yang paling bisa dirasakan adalah riding position yang beda banget dengan sport bike jalan raya, misal CBR1000RR yang juga pernah dicoba.
Di RC213V-S ini jarak antara jok dan setang dekat banget, ditambah posisinya nungging abis, maka kokpit jadi dekat banget dengan muka.
Sensasi berikutnya yang paling dahsyat tentu performa mesin V4 999 cc yang diusung, utamanya ketika takometer mulai mendekati angka 10.000 rpm dan makin dahsyat saat hampir 14.000 rpm, yang mana baru saja tenaga lebih dari 215 dk atau sekitar 6 kali tenaga CBR250RR terlontar ke roda belakang.
Dengan tenaga sebesar itu, pantas saja jika roda depan rasanya selalu akan melayang.
Untuk mencegahnya posisi duduk langsung direvisi, lebih ke depan dan makin nunduk, agar roda depan lebih tertekan ke aspal.
Saking kencangnya, di trek lurus bahkan cuma berani sampai gigi 4, selain sudah berasa kencang banget kendati nafas mesin belum habis, langsung ingat angka Rp 7 miliar dan wanti-wanti ketika di pit untuk hati-hati, hehee...