Otomotifnet.com - Sistem injeksi bukan berarti terbebas dari perawatan.
Jika malas merawat, pasti muncul penyakit-penyakitnya seperti tarikan loyo atau lemot.
Parahnya lagi kalau mesin menggerung sendiri padahal gas sedang tak dibuka.
Gejala seperti itu, umumnya disebabkan oleh throttle position sensor (TPS) yang rusak, dan beberapa kali dialami oleh pengguna Honda Vario 125 keluaran awal.
(Baca Juga : Honda Vario 125 Kaku Waktu Belok, Obati Pakai Komstir Buatan Thailand)
Bisa dikatakan PGM-FI saat itu secara komponen dan software tidak sebaik generasi skubek Honda yang sekarang.
“Yang sekarang sudah jarang kejadian sensor TPS rusak,” sebut Sugiantoro, Service Advisor AHASS Honda Mitra Jaya, Bekasi.
Pria yang kerap disapa Sugi ini mengatakan, bahwa kebiasan yang bisa merusak sensor TPS yakni berupa jarang servis dan kualitas bahan bakar kurang baik.
“Di buku servis, sudah ditetapkan jarak tempuh dan waktu untuk melakukan servis. Itu sebaiknya dipatuhi, karena Honda sudah memikirkan komponen-komponen yang perlu perawatan,” tukasnya.
(Baca Juga : Motor Injeksi Lemes dan Menggerung? Ini Penyakit dan Obatnya)
Bengkel resmi yang berada di Jl. Jend Sudirman No. 94, Bekasi Barat ini, kasih solusi seputar sensor TPS.
Saat dicolokkan Honda Injection Diagnostic Tool (HiDS), sensor TPS harus 0.00 kala gas tertutup.
“Nilainya harus segitu,” tegas Sugi.
Kalau nilainya tidak segitu, biasanya mekanik akan mereset TPS dengan cara men-jumper Data Link Connector (DLC) serta Engine Oil Temperature (EOT) yang ada di motor.
(Baca Juga : Filter Fuel Pump Di Motor Injeksi Ada Umurnya, Ini Jadwal Penggantian)
Namun, sebelum melakukan hal itu kontak harus diposisikan dalam kondisi off.
Setelah melakukan jumper DLC dan EOT, baru putar kontak ke posisi ON, lalu cabut kabel jumper yang berada di sensor EOT.
Reset dinyatakan berhasil jika tampilan Malfunction Indicator Lamp (MIL) di spidometer berkedip cepat.
Jadi sudah paham kan salah satu solusi agar si Vario 125 lawas nggak lemot larinya?