Lirik Lagi Honda Forza, Begini Rasanya Skutik Rp 76 Jutaan

Sukandi - Minggu, 7 Juli 2019 | 11:40 WIB

Honda Forza Begini Rasanya Skutik Rp 76 Jutaan (Sukandi - )

Untuk berbelak-belok di sekitar pelataran parkir, motor ini terbilang nurut.

Tentu berkat rancangan sasis yang kaku, dan dukungan kedua supensinya yang cenderung keras, terutama yang belakang, padahal posisi preload step 3 dari 5 step yang disediakan.

Kalau sok depan teleskopik 33 mm rasanya punya redaman yang lebih lembut dibanding sok belakang, tapi entah jika dicoba melibas berbagai kondisi jalan, semoga saja tetap memberikan kenyamanan.

Soal ini nanti diulas juga sudah test ride deh!
Kelincahan bermanuver tadi tentu juga karena didukung roda depan yang menggunakan pelek 3.50x15 dibalut ban 120/70-15, sedangkan belakang 4.00x14 dengan ban 140/70-14.

Pelek serta ban lebarnya ini cukup memberikan traksi lebih ketika berbelok, dan tentunya membantu redaman ketika melewati jalan yang tidak rata.

Sisi pengereman bagian depan menggunakan kaliper 2 piston menjepit cakram 256 mm, belakangnya kaliper 1 piston dengan cakram 240 mm.

Karakter pengeremannya empuk, namun tetap menggigit sehingga bikin pede serta membuat jari nyaman. Kerja ABS pun cukup halus, tapi suara kerja modul ABS terdengar cukup keras ketika roda hampir terkunci.

Yang agak mengganggu justru electric windshield-nya.

Ternyata windshield cukup bergetar baik dalam posisi paling tinggi maupun paling rendah, jadi mengganggu pandangan mata.

Tampaknya bracket-nya kurang rigid.

PERFORMA

Urusan mesin, Forza di Indonesia menggunakan mesin 1 silinder berkapasitas 249,01 cc PGM-FI, liquid cooled menggunakan piston 68 mm dan langkah 68,567 mm. Klaim tenaga maksimumnya 23,1 dk di 7.500 rpm dan torsi 24 Nm di 6.250 rpm.

Rizky / OTOMOTIF
Mesinnya Responsif Dan Sangat halus

Impresi pertama mengendarai Forza mesinnya halussss… Baik suara mesin maupun vibrasinya, nyaman banget deh.

Yang terdengar justru suara di ujung moncong knalpotnya, seperti lubang yang terlalu kecil membuat suaranya cenderung cempreng.

Berjalan dari posisi berhenti terasa sangat halus, respon CVT juga sangat baik tanpa perlu putaran mesin tinggi untuk melaju.

Tapi kira-kira ada gredek gak ya ketika odometer sudah tinggi? Kita tunggu beberapa bulan ke depan.

Dengan perbandingan piston dan langkah yang square, maka wajar jika penyebaran tenaga dan torsi Forza terasa merata.

Meskipun agak terasa delay ketika langsung buka gas secara penuh, tapi tenaganya terus mengisi. Asli enak banget!

Ah jadi gak sabar untuk membawanya berkendara untuk harian maupun turing. Halo PT Astra Honda Motor, ada unit tesnya kan? Fariz / OTOMOTIF


Data Spesifikasi
Tipe mesin: Pendinginan Cairan, 4 Langkah, single cylinder
Volume langkah: 249,01 cc
Sistem suplai bahan bakar: Fuel Injection (PGM-FI)
Diameter x langkah: 68 x 68,567 mm
Tipe tranmis: Otomatis
Rasio kompresi: 10,2:1
Daya maksimum: 23,1 dk/7.500 rpm
Torsi maksimum: 24 Nm/6.250 rpm
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Automatic Centrifugal Clutch Dry Type
Sistem pendingin mesin: Pendinginan Cairan
Tipe rangka: Under bone type, steel
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Swing arm dengan suspensi ganda
Ukuran ban depan: 120/70-15M/C 56P
Ukuran ban belakang: 140/70-14M/C 62P
Rem depan: Hidrolis, single 256mm disc
Rem belakang: Hidrolis, single 240mm disc
Sistem pengereman: ABS
P x L x T: 2.142 x 754 x 1472 mm
Tinggi tempat duduk: 780 mm
Jarak sumbu roda: 1.510 mm
Jarak terendah ke tanah: 144 mm
Berat isi: 182 Kg
Kapasitas tangki bahan bakar: 11,5 L
Kapasitas minyak pelumas: 1,2 L (penggantian periodik)
Tipe baterai atau aki: 12 V - 8,6 Ah, MF-Wet Type
Sistem pengapian: Full transisterized, battery
Tipe busi: NGK LMAR8A-9
Lampu depan: Hi 19,9 W x 1 (LED) , Low 12,8 W x 1 (LED)