"Kalau dengan skema kerja sama pemerintah-swasta itu semua pembebasan lahan ditanggung oleh swasta," tutur Jajat.
"Karena itu jalan adalah milik negara, nanti tanah akan diserahkan ke negara," sambungnya.
"Jadi pembebasan lahan, Kota Bandung hanya membantu untuk merealisasikan rencana pembebasan. Semakin cepat dibebaskan semakin cepat terbangun jalan tol ini," ujar Jajat.
Jajat menuturkan pengerjaan secara dua tahap yang akan dimulai pada 2019 ini.
(Baca Juga : Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Diresmikan Jokowi, Patahkan Gelar Cipali)
Tahap pertama, dari Tol Pasteur sampai Arcamanik serta menuntaskan trase Gedebage dari Tol Cileunyi interchange KM 149 sampai ke simpang Gedebage.
Kemudian, sambung Jajat, tahap berikutnya menyambung dari Arcamanik menuju ke Ujungberung.
Lalu menyambung ke persimpangan Gedebage. Targetnya, tuntas pada tahun 2023.
"Target tahap 1 dari Gasibu sampai Arcamanik dan KM 149 sampai simpang Gedebage, itu targetnya 2021. Tahap 2 dari Arcamanik sampai Ujungberung ke simpang Gedebage itu beres 2023," paparnya.
(Baca Juga : Rencana Tol Kediri-Kertosono Dipertanyakan Warga, Rutenya Ditunggu)