"Tidak bisa dipercaya, selalu ada masalah baru. Kami telah memodifikasi tombol untuk mengaktifkan pit limiter. Namun sayangnya tombol tersebut malah lebih mudah untuk diaktifkan secara tidak sengaja," buka Jorge Lorenzo dikutip dari GPOne.com.
Karena start yang buruk tersebut, Lorenzo harus mundur ke posisi paling belakang.
"Awalnya saya tidak sengaja mengaktifkan pit limiter. Jadi mesin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, ketika saya menonaktifkannya saya menemukan diri saya di posisi yang terakhir," tambahnya.
Masalah lain juga muncul setelah telat start.
(Baca Juga : Alex Rins Menggila Pakai GSX-RR di MotoGP Argentina, Bos Suzuki Beri Apresiasi)
"Saya bisa menambah kecepatan setiap putaran, namun pegangan stang kiri saya terlepas. Saya begitu banyak kehilangan kepercayaan diri saat itu," lanjut Lorenzo.
"Hari ini merupakan balapan mimpi buruk, satu-satunya hal positif adalah saya bisa finish setelah beberapa crash yang dialami pembalap lain," tutupnya.
Bisa jadi mimpi buruk untuk Juara Dunia MotoGP tiga kali Jorge Lorenzo.
Bisa dibayangkan, jika Franco Morbidelli dan Maverick Vinales berhasil finish, Lorenzo harus menyelesaikan lomba di posisi ke-14.
Morbidelli dan Maverick Vinales tabrakan di lap-lap terakhir MotoGP Argentina kemarin.
Berikut ini video lengkap start terburuk Lorenzo yang diupload oleh akun Instagram @revavale_46: