Karena tidak berafiliasi, Pertamini tidak mengikuti standarisasi SPBU Pertamina.
Akibat tidak ada standar, banyak Pertamini tidak memiliki alat keamanan.
Seperti alat pemadam api ringan (APAR), ketika terjadi kasus motor terbakar.
Lalu pekerjanya juga tidak dibekali pengetahuan, jika terjadi kebakaran.
(Baca Juga : Denda Tilang Akibat Merokok Sambil Berkendara Totalnya Rp 500 juta! )
Masalah lainnya yang muncul bisa disebabkan karena mesin pengisiannya juga tidak dicek berkala.
Membuat kasus kebocoran di beberapa titik dan hal itu bisa saja terjadi.
Makanya sering terdengar kasus motor terbakar saat mengisi bensin di Pertamini.
Pihak Pertamina sendiri belum merinci kapan akan melakukan sidak termasuk penutupan usaha Pertamini yang banyak dijumpai di pinggir jalan.