Jual Beli Motor Bodong Masih Eksis, Nekat Terlibat, Awas Terancam 4 Tahun Penjara

Ignatius Ferdian - Jumat, 26 April 2019 | 11:00 WIB

Ilustrasi motor sitaan (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Banyak sekali tawaran menarik motor yang dijual dengan harga murah.

Waspada, hal ini biasa disebut dengan jual motor bodong alias tanpa dilengkapi BPKB dan STNK.

Biasanya motor bodong kebanyakan berasal dari hasil curanmor dan dilelang atau dijual di daerah lain.

Tapi masih banyak yang membeli motor bodong dengan alasan harga.

(Baca Juga : Yamaha R15 Berhenti di Toko Spare Part, Penjaga Dipukul As Sokbreker, Pemotor Kabur)

Tentu saja harganya jauh di bawah harga pasaran.

Motor-motor bodong keluaran tahun muda (keluaran baru) biasanya hanya dibanderol Rp 2-Rp 3,5 jutaan.

Jual motor bodong juga sering muncul di media sosial dan jual beli online.

"Dijual motor matic baru, STNK only atau yatim piatu (bodong/ tanpa STNK dan BPKB)".

(Baca Juga : Korlantas Polri: Curiga Dengan Polisi, Masyarakat Boleh Tanya Surat Tugas)

Bukan cuma motornya yang enggak jelas asal-usulnya, penjualnya pun sama.

Biasanya penjual hanya melayani pembelian via kirim barang atau COD (cash on delivery), hal ini untuk menghindari identitas penjualnya.

Padahal, pembeli motor bodong masuk kategori penadah barang hasil kejahatan.

Para pembeli atau pelaku bisa dijerat dengan hukuman penjara selama 4 tahun.

(Baca Juga : Honda CBR150R Bikin Kaget, Lagi Asyik Cornering Tiba-tiba Rebahan)

Dalam pasal 480 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penadahan hal itu sudah diatur dengan jelas.

Belum lagi harus bayar denda Rp 900 ribu yang ditanggung pembeli motor bodong.

Karena itu jangan pernah tergiur harga murah jual-beli motor di sosial media.

Karena biasanya motor-motor tersebut bermasalah dan tersangkut kasus curanmor.