Otomotifnet.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebut pemerintah sudah siapkan program pengembangan kendaraan rendah emisi Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Hal ini sesuai implementasi peta jalan yakni Making Indonesia 4.0.
Sejumlah pabrikan kini bahkan tengah bersiap menyambut kebijakan tersebut.
Misalnya Toyota, kini mereka sedang fokus melakukan sosialisasi produk hybrid mereka di Indonesia.
(Baca Juga : Xpander Limited Edition Kena Komen Negatif, Mitsubishi Sebut Enggak Masalah)
Sebagai salah satu APM yang ada di tanah air, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), APM Mazda di Indonesia mengaku telah membicarakan soal wacana regulasi tersebut ke prinsipal mereka di Jepang.
Menurut Roy Arman Arfandi, Presiden Direktur PT EMI, secara teknologi Mazda memiliki kesiapan untuk memproduksi motor listrik.
Terlebih lagi prinsipal mereka secara global bekerja sama dengan Toyota Motor Company (TMC) untuk pengembangan mobil listrik.
"Kami sudah ada komunikasi soal kemungkinan regulasi LCEV, dan mereka tentu masih akan pelajari juga. Karena memang kami juga volumenya belum terlalu besar, oleh karena itu kami masih harus menentukan langkah strategis," ucap Roy Arman Arfandi, Presiden Direktur PT EMI.
(Baca Juga : DFSK Glory 560 Nekat Uji Coba Ekstrim, Jajal Mobil Sampai ke Gunung Everest)
Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan Mazda akan memiliki mobil listrik yang dapat dijual di Indonesia.
Tetapi, ia mengaku hal tersebut tampaknya tak bisa terealisasi dalam waktu dekat karena beberapa alasan.
"Mungkin teman-teman juga sudah dengar, prinsipal kami ada kerja sama dengan Toyota untuk megembangkan mobil listrik. Kalau sudah jadi, tentu produknya bisa di bawa ke Indonesia, tapi saya gak tahu kapan," ujarnya.