Otomotifnet.com - Tak cuma MacPherson Strut, suspensi Double Wishbone jadi salah satu konstruksi kaki-kaki yang biasa digunakan oleh mobil modern.
Konstruksi ini sedikit lebih rumit jika dibanding MacPherson Strut.
Jika MacPherson Strut hanya mengandalkan shockbreaker sebagai penopang sasis dengan kaki-kaki, Double Wishbone memiliki dua buah lengan yang membantu kinerja suspensi.
Lengan tersebut adalah upper arm dan lower arm yang memiliki dua titik mounting pada sasis dan menyatu pada knuckle.
(Baca Juga: Problem Khas Avanza-Xenia 15 Tahun, Mengandung Pahit Dan Manis)
Shockbreaker diikat pada lengan tersebut dan mengatur kinerja ayunan vertical.
Fungsi dari kedua arm tersebut adalah mengatur pergerakan roda sepanjang travel suspensi.
Hal tersebut mengontrol sudut camber, sudut kastor, sudut geometri roda, dan parameter lainnya.
Lantas, apa keunggulan dari mobil dengan suspensi double wishbone?
(Baca Juga: Cabut Aki Disebut Bikin Settingan Remap ECU Hilang? Asep McGyver Beberkan Faktanya)
Jika dibanding MacPherson Strut, suspensi mobil dengan Double Wishbone memiliki handling yang lebih baik.
Dengan struktur yang lebih kokoh, parameter sudut-sudut pada suspensi akan tetap konstan saat bermanuver dan diberi beban.
Namun, konstruksi Double Wishbone bukan tanpa kelemahan.
Yaitu perawatan yang lebih sulit serta lebih banyaknya biaya dan waktu yang dikeluarkan saat melakukan perbaikan maupun peremajaan.
Suspensi Double Wishbone banyak diaplikasikan pada mobil-mobil sedan bahkan SUV yang menunjang gaya mengemudi lebih sporti.
Salah satu mobil yang menggunakan konstruksi ini adalah Toyota C-HR.