Otomotifnet.com - Pihak kepolisian periksa tiga orang saksi atas insiden tabrakan maut antara truk tangki dan Toyota Calya.
Lokasinya berada di depan gerbang tol Rawamangun dan membuat tiga orang tewas di lokasi.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan hingga kemarin sudah ada 3 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Namun dua di antaranya hanya memberikan keterangan awal di lokasi karena tak dapat datang ke kantor polisi terkait kesibukan mereka.
(Baca Juga: Calya Habis Dibabat Api, Truk Pertamina 32 Ribu Liter BBM Menyala, 3 Orang Meregang Nyawa)
"Interogasi di lapangan 2 orang, 1 di komando (kantor polisi). Untuk BAP (Berita acara pemeriksaan) terkait waktu saksi," kata Nasir saat dikonfirmasi, (21/7).
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Ady Wibowo mengatakan penyelidikan kecelakaan maut antara truk Pertamina bernopol B 9851 SEH dan Calya B 2230 TOW ditangani pihaknya.
Namun saat dikonfirmasi apa jajarannya sudah mengantongi rekaman CCTV, Dia tak menjawab gamblang dan hanya menyebut sudah melakukan olah TKP.
"Kasus ditangani Polres Metro Jakarta Timur, sementara lagi olah TKP," ujar Ady.
Sebelumnya, Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Sumarno mengatakan truk yang dikemudikan Asep Abdurohman (35) tiba-tiba oleng saat melintas dekat GT Rawamangun.
Asep diduga mengantuk sehingga truk yang Dia kemudikan menabrak pembatas jalan di sisi kiri hingga bagian kabin truk terlepas jatuh tepat depan GT Rawamangun.
"Sopir diduga mengantuk lalu menabrak pembatas jalan di sisi kiri jalan.
Setelah menabrak, kabin truk Pertamina terlepas jatuh ke arteri depan gerbang Tol Rawamangun," tutur Agus.
(Baca Juga: Toyota Calya Sisa Rangka, Hangus Bareng Truk BBM, Pertamina; Bukan Karena Sopir Mengantuk)
Selain Asep, Ahmad Wagiyonto (23) yang merupakan kernet truk ikut tewas terbakar dalam ruang kemudi, pun dengan pengemudi Calya yang bagian depan mobilnya tertimpa tangki.
Namun hal itu disanggah oleh pihak PT Pertamina, kronologi yang diterima bermula saat truk keluar dari terminal BBM Plumpang ke SPBU di Jatibening, pukul 01:30 WIB.
"Jenis BBM yang diangkut antara lain, 8 KL Premium, 8 KL Pertalite, dan 8 KL Pertamax," jelasnya.
"Saat bergerak dari TBBM Plumpang menuju SPBU tujuan pada pukul 01.30 WIB, truk tangki yang memuat 24 KL bahan bakar tersebut bergerak dengan kecepatan normal," kata Ayu dalam keterangannya (21/7).
Kemudian, saat truk melintasi lokasi, sebuah Toyota Cayla melaju kurang terkendali sehingga menabrak truk tangki Pertamina.
Seperti itu cerita yang diterima versi Pertamina.
Insiden maut ini membuat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan.
Saat ini KNKT tengah menyiapkan tim untuk melakukan investigasi terkait kebakaran tersebut.
(Baca Juga: Kijang Innova Bobrok Bodi Depan, Sopir Ngegas 140 Km/jam, Tubruk Pantat Truk Tangki BBM)
Tim yang dipimpin oleh Investigator in Charge (IIC), Achmad Wildan mengaku telah melakukan pengecekan di kawasan itu.
Namun meski begitu pihaknya enggan merinci penyebab kebakaran tersebut.
Ia mengatakan penyidikan masih dilakukan sehingga belum dapat menyimpulkan penyebabnya.
"Masih kami telusuri," kata Wildan, (21/7).
Tapi menurut Wildan sebelum kebakaran terjadi, dugaan kuat adanya kecelakaan yang membuat kebocoran tangki dan menyebabkan tangki meledak.
Sementara itu, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan kebakaran terjadi disebabkan karena tangki dari truk baru milik PT Pertamina berbahan almunium yang mudah retak.
Untuk itu menurutnya, semestinya PT Pertamina sadar akan bahaya tangki berbahan almunium.
Pertama mudah retak karena jalan kita banyak lubang dan tidak rata.
"Kedua tidak tahan impact atau mudah pecah jika terjadi benturan, dan ketiga tidak ada side protection," katanya.
Terhadap itu, Djoko menyayangkan sikap PT Pertamina yang tidak mengikuti rekomendasi MTI yang meminta tangki berbahan baja, hal ini mencegah untuk kebocoran.
"Tp SND PT Pertamina tetap pakai aluminum karena lebih ringan. Padahal keselamatan jauh lebih penting dibandingkan beban," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Polisi Periksa 3 Orang Saksi Tabrakan Maut Truk Tangki dan Mini Bus di GT Rawamangun