Perpres Mobil Listrik Baru Diteken, Menperin Sebut Ada Tiga Prinsipal Yang Siap Investasi Bikin Pabrik EV

Harryt MR - Jumat, 9 Agustus 2019 | 14:25 WIB

Perpres Mobil Listrik Mewajibkan Pabrikan Merakit Di Indonesia Dalam Tiga Tahun ke Depan (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Seperti diketahui, Perpres (Peraturan Presiden) mobil listrik telah diteken Presiden Jokowi pada Senin (5/8).

Menperin (Menteri Perindistrian) sebut ada tiga prinsipal yang siap investasi bikin pabrik EV (Electric Vehicle).

“Setidaknya saat ini ada tiga principal yang sudah menyatakan komitmennya berinvestasi untuk industri electric vehicle di Tanah Air,"

"Para principal tersebut menargetkan mulai berinvestasi di dalam negeri pada 2022,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI.

(Baca Juga: Honda ADV150 Dipuji-puji Pemilik PCX150, Sekali Jajal Bikin Jatuh Hati)

Sebelumnya diberitakan baru dua pabrikan yang komitmen investasi. yakni Toyota global dikabarkan berniat mengucurkan investasi USD 2 miliar atau setara Rp 28,3 triliun.

"Dari 2019 hingga 2023, kami akan secara progresif meningkatkan investasi kami menjadi Rp 28,3 triliun (USD 2 miliar)," tutur Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation (TMC), seperti dikutip rilis Kementerian Kordinator Kemaritiman (28/7).

Dilanjut, Hyundai juga kepincut menggelontorkan investasi untuk pabrik sekitar Rp 40 triliun.

Bahkan delegasi Hyundai Group telah menghadap Presiden Jokowi untuk segera mendirikan pabrik di Jawa Barat.

Kemenperin
Hyundai Mulai Berproduksi di Indonesia Pada 2021, Sebagian Untuk Kendaraan Listrik

Rencananya, Hyundai mulai berproduksi pada tahun 2021 dengan kapasitas hingga 250 ribu unit per tahun.

Jenis kendaraan yang bakal digarap di Indonesia, antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan.

Hyundai berencana mengekspor 40 persen dari produksinya di Tanah Air, sedangkan 60 persen ditujukan bagi pasar domestik.

Nantinya, pabrik Hyundai di Indonesia ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.

(Baca Juga: Honda BeAT Series Rawan di Bohlamp dan Aki, Kiprok Lemah, Biaya Servis Dan Ganti Segini)

Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menyebutkan, beberapa produsen otomotif menegaskan akan mulai memboyong kendaraan listriknya ke Indonesia.

Misalnya, Toyota akan segera mempromosikan mobil listriknya untuk kendaraaan komersial di Indonesia.

Masih menurut Harjanto, salah satu yang akan diboyong pabrikan Jepang tersebut adalah bus listrik.

Sebagai pilot project Toyota di Indonesia, uji coba akan dilakukan di beberapa wilayah, seperti kawasan pariwisata dan beberapa kota besar untuk digunakan sebagai angkutan umum.

"Yang terpenting, charging station harus disiapkan, di samping insentif lainnya," kata Harjanto.

Ia menambahkan, pembahasan lebih lanjut proyek mobil listrik Toyota akan kembali digelar pada Oktober 2019.

"Ini sebagai bagian upaya menjadikan kendaraan listrik populer di Indonesia," tandasnya lagi.