Knalpot Racing Nembak-nembak, Tanda Ada Problem Termasuk Debit Bensin

Ignatius Ferdian - Senin, 2 September 2019 | 16:05 WIB

Knalpot racing Devil biar suaranya menggelegar (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Ganti knalpot racing jadi cara gampang dongkrak performa motor.

Tapi ada juga beberapa motor yang ganti knalpot malah nembak-nembak.

Tenang dan enggak usah khawatir, ini penyebabnya knalpot racing nembak-nembak.

Knalpot racing nembak bisa disebabkan oleh Secondary Air System (SAS) atau biasa dikenal juga sebagai Air Induction System (AIS).

(Baca Juga: Yamaha R25 Bikin Ge-er, Tembus 35 Dk, Aslinya Ternyata Beda Tipis Dari Standar)

SAS atau AIS berfungsi untuk menyuntikan udara segara ke dalam gas buang.

Tujuannya agar emisi gas buang yang dikeluarkan oleh motor rendah.

Tapi seringkali udara yang disuntikan SAS atau ASI mengacaukan gas balik dari knalpot racing.

"Debit udara yang disuntikan gas buang oleh AIS atau SAS itu yang enggak bisa diatur, sehingga bertabrakan dengan gas buang. Itu yang bikin terdengar letupan (nembak)," kata Koko Adyaksa, manager Sportisi Motorsport beberapa waktu yang lalu.

Fajrin/Otomotifnet
Lubang slang Air Induction System (AIS) W 175 ditutup, karena biasanya menimbulkan ledakan susulan s

(Baca Juga: Royal Enfield Himalayan Overheat dan Mogok Dari Endapan Air di Tangki, Mungkin Asalnya Dari Sini)

Solusinya biasanya bengkel akan menyumbat jalur AIS atau SAS

Selain itu penyebab knalpot racing nembak selanjutnya bisa disebabkan bensin terlalu irit.

Buat motor injeksi, ECU berperan penting mengatur debit udara dan bensin yang masuk ke ruang bakar.

"Saat ganti knalpot racing sebenarnya ada penyesuaian, terutama di campuran bensin dan bahan bakar," ujar Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara Racing.

(Baca Juga: Mobil Listrik Juga Butuh Radiator, Antisipasi Overheat, Biar Baterai Awet?)

istimewa
Piggyback merek Rapid Untuk Kawasaki Ninja 250.

Namun sayangnya ECU bawaan motor enggak bisa utak-atik.

Terutama untuk menyesuaiakan rasio percampuran bahan bakar dengan udara (Air Fuel Ratio/AFR).

Tapi enggak usah khawatir, solusinya bisa pasang perangkat elektronik berikut ini.

"Kalau ECU enggak bisa disetting AFR, bisa pasang Piggyback," ujar bos Kawahara Racing yang menawarkan banyak jenis knalpot racing ini.

(Baca Juga: Yamaha NMAX Trip Oil 6.000 Km Turun Mesin, Blok Dibongkar Bikin Terkejut)

Sesuai dengan namanya, Piggyback atau dikenal juga sebagai manipulator, "memanipulasi" data yang dikirimkan oleh sensor-sensor di motor injeksi ke ECU.

"Sehingga campuran udara dengan bahan bakar bisa diatur," pungkas pria yang tokonya terletak di jalan Cendrawasih Raya, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten ini.