Otomotifnet.com - TNI Angkatan Udara (AU) tertarik membeli 35 unit mobil Esemka Bima terbaru.
Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., Kepala Staf TNI AU mengatakan, nantinya Esemka Bima akan digunakan untuk kegiatan dinas dan operasional penerbangan dan kedinasan lainnya.
Dalam akun Facebook TNI Angkatan Udara dijelaskan, pikap ini akan digunakan sebagai mobil operasional.
"Nantinya 35 unit mobil Esemka tipe Bima ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional di satuan operasi," terang KASAU di PT Solo Manufaktur Kreasi, kabupaten Boyolali, Jateng, (24/9/19).
(Baca Juga: Pabrik Esemka di Cileungsi Kok Berubah Isi? Penuh City Car dan Sedan Tiongkok)
"Khususnya Skadron Udara dan Skadron Teknik, kendaraan akan dicat warna kuning dan strip hitam, sebagai ciri kendaraan yang dapat dioperasikan di sekitar landasan oleh Depohar 50," ujar Kasau bersama jajarannya.
Keputusan pembelian Esemka Bima ini sudah melalui kajian dan pertimbangkan komprehensif.
Ada tiga alasan, yaitu harga yang kompetitif dibanding mobil sejenis, adanya jaminan pemerintah pusat terhadap pengembangan Esemka, serta harapan pelayanan purna jual (after sales service) yang lebih baik.
Kasau berharap pembelian Esemka Bima, selain untuk mendukung kegiatan operasional TNI AU, juga menjadi sumbangsih TNI AU dalam mendorong tumbuh kembangnya industri mobil dalam negeri.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kontrak pembelian oleh Ketua Umum (Ketum) Inkopau, Marsma TNI Nailul Humam dan perwakilan Esemka.
Sekadar informasi, Esemka Bima punya dua varian yakni mesin 1.200 cc dan 1.300 cc.
Rencananya Esemka Bima ditawarkan ke publik dengan harga Rp 150 juta.
Bima 1.300 cc memiliki spesifikasi dan teknologi yang layak untuk digunakan untuk mengangkut barang-barang.
(Baca Juga: Pabrik Mobil Esemka Terkuak, Ada 200-300 Karyawan, Sehari Produksi 20 Mobil)
Bima 1.300 cc mengusung teknologi Single Over Head Camshaft (SOHC), namun kabarnya mobil ini akan dibekali dengan turbo.
Namun tidak ada keterangan mengenai daya dan torsinya.
Selain itu, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya mengatakan, selain dari kubikasi mesin, perbedaan antara Bima 1.200 dan 1.3000 ada pada kapasitas ruang kargo.
"Model 1.300 akan memiliki kargo dengan dimensi yang lebih besar," jelas Eddy.
Eddy juga mengatakan, kedua pikap itu akan menggunakan jenis mesin yang sama dan berbahan bakar bensin.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul FOTO : TNI AU Borong Mobil Esemka Bima untuk Operasional Lanud