Otomotifnet.com - Setelah meluncurkan Mitsubishi Outlander berteknologi Plug In Hybrid Eletric Vehicle (PHEV) beberapa bulan lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) terus melanjutkan komitmen pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satunya dengan kegiatan hari ini (3/10), OTOMOTIFNET diajak ke Tambolaka, Sumba, Nusa Tenggara Timur untuk menyaksikan peresmian Sumba Project.
Sumba Project adalah proyek studi Mitsubishi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PLN dan Kyudenko.co.
Proyek ini untuk mengembangkan energi panel surya sebagai energi baru terbarukan di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya.
(Baca Juga: Mitsubishi i-MiEV Lebih Irit 50% Dari LCGC, Jarak 39 Km, Keluar Biaya Kurang Dari Rp 10 Ribu)
Energi listrik ini kemudian disalurkan ke alat pengisian daya cepat mobil listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge sendiri merupakan PLTS skala terbesar pertama di Indonesia dengan kapasitas 700 kWp.
Dalam studi ini, digunakan Mitsubishi i-MiEV sebagai kendaraan listrik yang diuji beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasangkan di kantor PLN Tambolaka.
Studi yang dilakukan selama 16 minggu (4 bulan) ini, diharapkan mendapatkan informasi seberapa efisien panel surya penghasil listrik yang stabil untuk pengisian baterai quick charging untuk i-MiEV.