Pengusaha Truk Geram, Tarif Tol Bakal Naik, Ancam Tak Akan Lewat Tol Trans Jawa

Ignatius Ferdian - Selasa, 8 Oktober 2019 | 19:55 WIB

Ilustrasi. Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek. (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Wacana kenaikkan tarif tol setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden mendapat tanggapan oleh para sopir truk.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY, Bambang Widjanarko menilai pemerintah kurang bijak dalam menaikkan tarif tol di beberapa ruas.

"Saat ini, kami rasa tarif tol sudah terlalu tinggi. Lha ini masih akan dinaikkan lagi," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima (7/10).

Menurutnya, saat ini pemerintah harusnya lebih berkonsentrasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pengguna jalan tol.

(Baca Juga: Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen Segera Digarap, Bakal Lewati 9 Kecamatan Ini)

Atau, bisa saja memberikan insentif bagi dunia trucking yang sudah terbukti sekian lama menjadi tonggak pembangunan nasional.

Bukan malah terkesan mengabaikan nasib pengusaha truk di Indonesia.

Masyarakat pengguna jalan tol, katanya, masih sering dirugikan dengan adanya kemacetan parah di beberapa ruas jalan tol.

Belum lagi, kurangnya sarana dan prasarana penunjang keberadaan jalan tol.

(Baca Juga: Rest Area Tol Gempol-Pasuruan Memprihatinkan, Fasilitas Apa Adanya, Toilet Pun Enggak Layak)

Ia menyebut, masih ada beberapa ruas jalan Tol Trans Jawa yang belum rampung sepenuhnya.

Seperti sarana rest area di ruas Tol Pemalang-Batang.

"Ini saja (ruas tol) produknya masih bersifat setengah matang. Masih banyak yang harus dibenahi di sana- sini."

"Manfaat belum dirasa tapi sudah mau dinaikkan tarifnya," tandasnya.

(Baca Juga: Kijang Innova Ringsek, Atap Gepeng Himpit Kabin, Tiga WNA Tewas di Tol Jakarta-Cikampek)

Para pengusaha truk disebut sedang menganalisis dan mengkalkulasi untung-rugi armadanya antara melewati jalan tol dan jalan arteri biasa.

Tapi, jika sudah dibebani kebijakan yang berat, seperti kenaikan tarif tol, itu membuat pilihan lain kepada pengusaha.

"Kalau begini caranya, lebih baik truk tidak menggunakan jalan tol."

"Truk- truk kami untuk usaha, bukan untuk plesiran. Jadi apa pun yang dikonsumsinya harus dianggap sebagai komponen biaya yang harus dihitung secara cermat."

"Jika ingin tetap bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat," Bambang menambahkan.

Artikel serupa telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengusaha Truk Ancam Tidak Lintasi Tol di Jawa Tengah, Respon Wacana Penyesuaian Tarif Tol