Benelli Patagonian Eagle 250 Anti Setang Jangkung, Kejar Konsep Jepang, Mesin Jadi Nongol

Panji Nugraha - Kamis, 24 Oktober 2019 | 14:40 WIB

Benelli Patagonian Eagle Anti Setang Jangkung, Kejar Konsep Jepang, Mesin Jadi Nongol (Panji Nugraha - )

 

Otomotifnet.com - Jika biasanya Andi Akbar, bos Katros Garage membangun motor untuk orang lain, kali ini dia membuat project untuk sendiri, katanya untuk dipakai sehari-hari atau sunmori.

Basisnya Benelli Patagonian Eagle 250, makanya dikasih nama Benni.

“Enggak sampai Rp 40 juta dan dapat suara stereo, ini cuma didapat di Patagonian Eagle,” terang Atenx.

Builder yang doyan nge-vlog ini menambahkan, frame Benelli cocok dengan konsep motor yang ingin dibuat.

(Baca Juga: Benelli 502C, Lawan Baru Honda CMX500 Rebel dan Kawasaki Vulcan S, Mirip Ducati Diavel)

Randy
Headlamp aftermarket 4 inci, tapi masih pakai bohlam, bukan Daymaker LED seperti biasanya

Referensinya dari Gravel Crew asal Jepang, yang banyak membuat motor bergaya Bobber-Chopper dengan mesin kecil.

Pengerjaan awal ganti pelek dan ban. Aslinya model palang ring 17 dan 15 inci, diganti jari-jari kombinasi 19 dan 16 inci.

Namun setelah jadi, Atenx mengganti yang depan jadi 18 inci karena dirasa lebih pas.

Selanjutnya modifikator yang ngepos di Jl. Cempaka 1 no. 2, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel ini merasa ground clearance terlalu tinggi.

Solusinya dengan memundurkan dudukan bawah sokbreker sejauh 2 cm dan menaikkan as sokbreker depan.

Berikutnya membuat ulang tangki pakai pelat galvanis 1,2 mm, ukurannya sempat membuat pusing ayah satu anak ini.

“Kalau kebesaran jadi kayak Harley wanna be, kalau kecil jadi kurang gimana gitu,” keluh Atenx.

Akhirnya kembali ke referensi Gravel Crew, yang mirip tangki Suzuki Thunder 125, kapasitasnya 9 liter, lebih dari cukup untuk keliling kota.

Randy
Jok custom dengan posisi lebih rendah, Atenx hanya mencopot subframe bawaan

(Baca Juga: Benelli TRK 502 Disuguhkan Paket Box, Perkuat Nuansa Adventure, Ini Harganya)

Untuk menunjang pengendalian dan gaya, setang tinggi diganti pakai model clip on yang kemudian beserta segitiga bawaan dikrom ulang.

Agar makin bling-bling, Atenx memasang grip gas warna hitam dengan sentuhan glitter dari Emgo.

Kemudian blok mesin dan tabung sok depan dicat hitam supaya lebih gahar, plus dipasang karet sok agar terlihat lebih padat.

Urusan mesin, Atenx hanya memotong silencer knalpot bawaan, lalu dibuatkan baru model tumpuk bersuara nge-blaar.

Randy
Knalpot custom yang masih mengandalkan pipa standar

“Secara keseluruhan rombakannya nggak terlalu ekstrim, tapi kelihatan bedanya. Low budget high impact,” tutup Atenx.

Dengan modifikasi yang dilakukan oleh Atenx dan crew Katros, mesin 250 cc dua silindernya jadi terlihat makin nongol.

Randy
Tangki custom bikin penampilan lebih keren, ukurannya pas berkapasitas 9 liter

Bravo! Hasilnya keren banget! Rangga

 

Randy
Pelek baru sukses membuat tongkrongan Patagonian Eagle lebih enak dilihat

Katros Garage: 0838-9788-8333

Data Modifikasi

Ban depan: Shinko E-207 4.00-18

Ban belakang: Avon SM MK II 5.00-16

Pelek depan: DFT 2.50 x 18

Pelek belakang: DFT 2.50 x 16

Sokbreker depan: Standar turun 5 cm

Sokbreker belakang: Standar mundur 2 cm

Tangki: Galvanis 1,2 mm

Sepatbor: Galvanis 1,2 mm

Headlamp: Aftermarket 4 inci

Stoplamp: Aftermarket

Sein: Aftermarket

Knalpot: Standar custom

Jok: Custom

Spion: Aftermarket

Setang: Aftermarket

Handgrip: Aftermarket

Selang rem: TDR Braided