Yamaha NMAX Mesin 'Gendut', Tampang Menipu, Tenaga Naik 1,5 Kali Lipat

Antonius Yulianto - Kamis, 14 November 2019 | 19:30 WIB

Upgrade performa Yamaha NMAX dengan bore up piston 63 mm (Antonius Yulianto - )

Otomotifnet.com - Mesin Yamaha NMAX yang berkapasitas 155 cc plus VVA (variable valve actuation) ternyata belum mampu memuaskan sebagian orang.

Upgrade performa dengan meningkatkan kapasitas mesin menjadi cara yang paling efektif untuk dilakukan.

Rata-rata bore up dilakukan sampai 180 cc. Namun, beda bengkel beda pula racikan.

Nah, pada upgrade performa berikut dilakukan oleh Sportisi Motorsport (SM).

(Baca Juga: Yamaha NMAX Cangkok Piston R15, Biar Kompresi Naik, Siapin Dana Rp 300 Ribuan)

“Ubahan untuk harian biar tarikan lebih enak,” buka Koko Adiyaksa, manajer SM.

Menghabiskan biaya Rp 5,5 juta di luar piggyback,  jangan ketipu dengan tampang standarnya. Simak terus!

Piston & Blok

Mengejar kapasitas 180 cc, Koko menggunakan piston 63 mm.

Tak hanya piston, segelondong blok juga ikut diganti. “Semua pakai part racikan Sportisi,” bisiknya.

Rangga
Paket bore up 63 mm untuk Yamaha NMAX yang digunakan oleh Sportisi Motorsport

Dengan panjang stroke standar NMAX, 58,7 mmm, kapastias mesin membengkak jadi 182,9 cc.

Kompresi mesin turut meningkat, diseting pada angka 12:1.

Kem

Camshaft atau noken as menggunakan bawaan NMAX yang di-custom.

Lobe atau tonjolan pada kem ditambah ‘daging’ kemudian dibubut untuk mendapat bentuk yang diinginkan.

Sayang Koko lupa berapa durasi tepatnya.

Kem terpasang pada cylinder head NMAX standar yang di-porting-polish demi aliran udara-bahan bakar yang lebih lancar.

Sedangkan klep berikut pernya tidak diganggu-gugat, tetap menggunakan komponen standar.

Knalpot masih pakai milik NMAX yang dibobok.

Rangga
Knalpot masih bawaan Yamaha NMAX, namun silencer dibobok agar lebih plong tapi suara masih cukup nyaman di telinga

Piggyback

Campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar melalui throttle body dan injektor standar, tapi semburan debit bahan bakarnya sudah diatur ulang menggunakan piggyback Dynojet Power Commander FC, yang bertugas mengelabui ECU.

Dana yang harus dikeluarkan untuk PC FC berikut setting sebesar Rp 4,8 juta.

“Selain pakai PC FC bisa juga menggunakan PC V,” tambah Koko.

CVT

CVT pun tak luput terkena sentuhan agar lebih sip menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.

Per CVT menggunakan milik Honda PCX.

Selanjutnya roller dibuat lebih ringan menjadi 9 gr dari sebelumnya 13 gr, sebelumnya alur roller dikerok agar bukaan puli lebih maksimal.

Sudut puli tempat v-belt bersentuhan juga diubah menjadi 13,5 derajat.

Hasil

Tuning dan pengukuran tenaga dilakukan di atas dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi yang terletak di Jl. Tenggiri No.4A Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Rangga
Ini grafik hasil dyno antara sebelum dan sesudah dibore up, perbedaan performanya signifikan

Hasilnya didapat tenaga sebesar 15,71 dk pada 8.220 rpm dengan torsi 13,60 Nm di putaran mesin yang sama.

Naik sekitar 5,59 dk atau 55% dari standarnya yang hanya 10,12 dk/7.450 rpm!

Sedang torsi naik 3,58 Nm dari 10,02 Nm/7.160 rpm.

Sportisi Motorsport : (021) 4786 2154

Data Modifikasi
Blok Silinder  : Paket Sportisi
Piston         : 63 mm
Head           : Porting Polish
Noken As       : Custom
Klep & Per     : Standar
Throtte Body   : Standar
Injektor       : Standar
Piggyback      : Power Commander FC
Knalpot        : Standar bobok
Per CVT        : Honda PCX
Roller         : 9 gr
Rumah Puli     : Custom

Penulis : Rangga Kosala